Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Standar Gaji dan Kualitas Diri Seseorang

29 Agustus 2021   00:05 Diperbarui: 29 Agustus 2021   06:50 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrated by: glints.com

Sering kita digambarkan dari kurang realistisnya potensi-potensi dalam dunia pekerjaan. Kita sering berpikir tentang bentuk pekerjaan yang sangat menarik dan mempersoalkan atau membayangkan dirinya menempati pekerjaan tersebut dengan nominal yang menggiurkan.

Beranggapan memiliki kemampuan dan berimajinasi pada pada lingkungan kerja yang nyata. Cuma andai-andai. Atau berprinsip asal dapat kerja, jadilah asalan dalam bekerja dari pada kagak kerja.

Tanpa melihat potensi dasar yang dimiliki yakni kemampuan misalnya serta atau dinamika perkembangan zaman condong arahnya pada kemana. Kreativitas dalam bekerja.

Karena pada dasarnya, untuk ukuran saat sekarang dalam bekerja standar gaji penting dijadikan pertimbangan. Cari uang atau cari kerja, pada dua hal ini berkaitan toh. Mau uang yang kerja, kan.

Walau ada yang tetap bertahan pada pekerjaan dengan standar gaji yang apa adanya, karena cari kerja susah loh teman, telah lama honor kalau-kalau pada diangkat sih. Sanggupkah bertahan pada zona nyaman?

Namun bagaimana nantinya? Itu pilihan Anda, tetap dalam zona nyaman namun nafas kempas-kempis karena gaji, aku sudahlah atau resign cari pekerjaan baru atau buka usaha sendiri, terserah mana baiknya deh. Ini Prinsip dan pilihan mana yang baik menurutmu?

Perkara gaji yang diterima dengan kebutuhan hidup yang tidak sebanding dengan rasio "besarlah pasak daripada tiang." Menjadi alasan yang mendasar ketika seseorang untuk memutuskan Resign dari pekerjaan.

Disamping adanya alasan lain yang menyertai pilihan. Standar gaji yang pantas rentan mempengaruhi etos kerja seseorang dalam bekerja. Upah lelah seimbang totalitas dalam bekerja, seakan terbalas dengan hasil yang diperoleh.

Varian standar gaji yang bebeda serta jenjang karir memacu kompetisi yang kompetitif antar pekerja. Setidak memberikan daya tarik tuk bersaing secara sehat antar rekan sejawat dalam lingkungan yang sama untuk menunjukan kinerja yang terbaik.

Hal ini bisa dilihat dari profesi tertentu yang jelas pekerjanya dituntut untuk profesional. Memiliki kompetensi yang mumpuni. Sesuai dengan bidangya dan keahlian, yang memang dibutuhkan tempat berkerja.

Jadi dunia kerja yakni dunia usaha tidak akan mau rugi dalam hal ini, melihat pekerja/karyawanya tidak sesuai dengan harapan yang diidamkan oleh perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun