Merdeka 100 Persen, Tan Malaka
Riwayat Singkat Tan Malaka
Lahir di Pandan Gadang Sumatera Barat 2 Juni 1897 dengan nama asli Ibrahim Datuk Tan Malaka. Dan wafat di Kediri Jawa Timur pada tanggal 21 Februari 1949, menghembuskan nafas terakhir dan menutup mata pada usia 51 tahun.
Dikenal dengan sosok revolusioner sejati, sosialis nasionalis berhaluan kiri. Tak heran apabila Tan Malaka dianggap ancaman yang berbahaya bagi penjajah, dan nyawanya selalu terancam.Â
Hidupnya selalu dalam intaian, kejar-kejaran seperti bermain kucing-kucingan dalam pengejaran pihak asing. Bahkan bersebrangan dengan para tokoh perjuangan nasional lainnya. Dan dikelompokan sebagai barisan partai komunis, padahal pertentangan para elit PKI Â dengan Tan Malaka sangat jelas.
Pemikiran tentang perjuangan bangsa melawan para penjajah dan sistem membangun bangsa ia torehkan dalam karya-karyanya. Sumbangsih gagasan Tan Malaka menjadi referensi dalam merancang bentuk Indonesia, oleh founding fathers of Indonesia.
Ideologi pemikiran Tan Malaka termakhtub didalam Karya Madilog (materialisme, dialektika, logika). Dan gagasan menuju Republik Indonesia dalam buku Naar de Republiek Indonesia. Anti bernegosiasi dan berdiplomasi pada pihak penjajah, ketara dalam ungkapannya "merdeka 100 persen."
Lalu apa Merdeka 100 Persen Tan Malaka?Â
Bangsa yang merdeka, menurut Tan Malaka (1897-1949) dalam risalahnya, Merdeka 100% (1946), adalah bangsa yang sanggup mandiri secara mental, budaya, politik, pertahanan, dan ekonomi; tidak bergantung pada dan dikuasai oleh bangsa lain.