Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjemput Kebahagiaan dengan Cara Senyuman dan Tertawa

22 Juli 2021   09:03 Diperbarui: 22 Juli 2021   09:22 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustarted by: blogunik.com

Tersenyumlah karena kebahagiaan, jangan menunggu bahagia tuk tersenyum, tapi senyumlah untuk  mejemput bahagia itu.

Menjemput Bahagia dengan Senyuman

Mengingat perkataan dari teman saat memberikan materi motivasi disekolah. Membahas istilah "senyum" pada siswa SMA sewaktu melaksanakan praktik pengalaman lapangan (PPL) Sekolah. 

Tiga tahun yang lalu. Mengedukasi didepan para siswa dengan kata-kata mengandung unsur motivasi yang dikemas secara bijak manfaat sebuah senyuman.

Dengan terenyum pada wajah seseorang memunculkan aura positiv.  Yakni Gambaran kebahagiaan dalam hidupnya terlihat keceriaan, tercermin kondisi hati seseorang.

Lalu, tersenyum juga dapat memberikan daya tarik seperti kesan lebih ganteng, cantik pada seseorang. Sedap untuk dipandang oleh siapapun yang memandang. Sungguh terlihat rupawan.

Bayangkan, jika orang yang sudah ganteng/cantik tersenyum manis didepanmu. Aduuh...senyum si neng manis bingits, buat hati abang klepek-klepek.

Minimal lebih menawan pada dirinya semakin bertambah. Begitupun sebaliknya, bila cemberut bermuka masam? Wajah merona merah, judes? Jangankan si abang, anak bayi pun ogah neng. Tacuut.

Senyum merupakan salah satu sadaqah. Karena senyum bisa dilakukan paling mudah. Dengan senyum membuat orang senang dengan kita, merasakan kebahagiaan.

Katanya, meskipun senyum gampang tuk dilakukan. Suatu saat ada waktu dimana enggan untuk tersenyum lho. Apalagi senyum pada orang asing yang tidak dikenal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun