Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Imbas Overthinking Orangtua, Anak-anak Jadi Korban?

26 Maret 2021   10:27 Diperbarui: 29 Maret 2021   08:30 1314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi overthinking (Sumber: phstudy.com)

Tiga Hal yang dibutuhkan Anak Pentingnya Orang Terapkan, Versi Awamologi 

Paparan  overthingking anak diatas yang berhubungan dari overthinkingnya orang tua. Yang menekan dengan tuntutan dan tuntunan tanpa melihat aspek penting dalam mendidik sangat berbahaya kan. 

Berpengaruh besar bagi perkembangan selanjutnya, buruknya apabila tuntutan yang diemban kepada anak. Rasa terbebani kerap jadi menghantui pikiran anak yang berujung pada tindakan yang tidak diharapkan terjadi, bahaya.

Maka dari itu penting buat sang orang tua untuk berpikir secara logis dan melihat situasi kondisi pada anak-anak, baik buruknya dari apa yang telah diterapkan, baik versi kita belum tentu baik untuk mereka.

Nah, untuk overthingking kita yang berlebihan ada beberapan catatan penting versi awamologi dalam memperlakukan anak agar tidak mendera overthinking karena kita.

Pertama. Perhatian. Mengapa perhatian? Terkadang kita lupa fokus memperhatikan karakter/bakat/hobi/usia sang anak, sehingga sistem pukul rata dalam mendidik anak adalah kesalahan kita dalam memberikan didikan. Untuk itu dengan perhatian kita pada aspek-aspek yang ada anak, pola terbaik buat menetukan didikan yang cocok buat mereka.

Kedua, Pengertian/Pemahaman. Disini mungkin melihat perkembangan psikologinya anak penting kan, tahapan perubahan usia mesti ditanggapi positiv dari orang tua. Baiknya memberikan pengertian atau pemahaman pada usia mereka, dengan persoalan yang akan mereka temui nanti. Dengan berbicara langsung kepada mereka, diskusi santai atau menggunakan cerita analogi dalam membahas topik-topik tertentu.

Ketiga, Kepercayaan. Mengajari tanggungjawab kepada sang anak dengan memberikan kepercayaan, bahwa mereka mampu untuk itu penting dalam melatih kemandirian buat sang anak. Pokoknya kamu bisa deh.  Secara psikologi baik diterapkan secara dini.

Penutup. Kasih sayang yang kita berikan dengan memikirkan masa depan anak-anak sangat penting. Namun dengan memaksa keinginan kita pada mereka justru merusak perkembangan mereka. Secara kekhawatiran ini wajar, tapi jangan lupa aspek afektif yakni budikerti anak mesti setara dengan kognitif dan psikotomorik proporsinya dalam mendidik .

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun