Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Politik

Akankah Demokrat Bernasib Seperti Partai PAN dan PKS?

5 Maret 2021   14:54 Diperbarui: 5 Maret 2021   15:04 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akankah Demokrat, Senasib Dengan PAN dan PKS

Panas dingin kondisi internal Partai Demokrat saat ini, yang dirundung pecah kongsi sesama elit parpol menimbulkan gejolak yang sukar untuk dibendung lagi.

Pelaksanaan KLB  di Deli Serdang telah digelar, teriakan elit internal menguak pasca bocornya informasi keretakan dalam internal yang serasa tidak rukun dalam hubungan rumah tangga partai.

Kumandang isu keretakan menjadi pamiliar dalam berita media massa, tranding topic menarik dalam berita informasi politik tanah air.

Partai diambang dilematid, kini harus menunggu waktu karam dihantam amuk badai pergolakan dari dalam internal.

Jika tidak mampu diredam dengan kartu sakti sebagai juru selamat. Sebagai kartu As, kemungkinan Demokrat akan menyusul partai-partai lain yang pernah mengalami kisah yang sama.

Walau akar permasalahannya tak persis sama, menyusul dua partai sesama oposisi yakni partai PKS-Gelora, PAN-Ummat. 

Kejadian tak ubah seperti peapatah lama, "tak ada asap kalau tak ada apinya", serta ada sebuah ungkapan "sedia payung sebelum hujan". Akhirnya, telah terbukti dan dialami sang ketua Umum AHY, Presiden ke enam Bapak SBY.

Hal ini mengingatkan bahwa kekuatan sebuah kelompok apa pun itu, hal yang terpenting adalah solidaritads internal lebih dahulu harus terbangun dan terbentuk.

Kerapuhan di internal, besar dimungkinkan bayang-bayang kehancuran jelas akan menanti. Demokrat seakan menghadapi simalakama, khusus buat SBY. Pertaruhan dua menarik hal, yakni posisi sang AHY atau keutuhan partai yang akan menjadi prioritas.

Sejenak menolak lupa, bahwa musuh terbesar bangsa yang paling menakutkan bukanlah dari barisan eksternal yang jelas-jelas lawan/rival politik, tapi justru lahir dalam barisan kita sendiri kan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun