Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hubungan Bermain Dadu dengan Politik

24 Februari 2021   12:05 Diperbarui: 24 Februari 2021   12:08 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dasarnya Kaurawa yang penuh keserakahan, Pandawa yang sedang menjalani hukuman diadalam rimba tidak luput dari akal bulus Kaurawa untuk tetap memusnahkannya, walaupun telah memperoleh semuanya dari Pandawa dari hasil tipu muslihat dalam bermain dadu.

Maka pada akhirnya dalam kisah perang Baratha Yudha, semua yang menjadi hak Pandawa, baik Indraprastha maupun Astina kembali ketangan Pandawa.

Dan menjadi raja yang masyhur, penuh dengan kebijaksanaan, kasih sayang dan kedamaian. Perjuangan yang panjang Pandawa dengan kesabaran dan kegigihan serta berpegangteguh pada kebenaran berhasil membawa Pandawa mencapai kemenangan, dan Kaurawa hancur karena ulahnya sendiri.

Politik dan Permainan Dadu

Bermain dadu jika disamakan dengan arisan para ibu-ibu tetangga saya. Sedikit ada persamaan. Yakni respon histeris apabila namanya disebutkan, bila keluarnya hasil. Oh yeah, aku dapat teriak buk Tejo.

Arisan yang diundi, biasanya dengan cara mengocok-ngocok sebuah botol yang didalam terdapat nama-nama anggota arisan, lalu botol dituangkan. Lalu, keluarnya nama yang dapat arisan hari ini. 

Tak ubah bagi yang pernah bermain dadu. Dimana para pemain akan memasang taruhan pada gambar atau angka tertentu, lalu dikuncang-kuncang, siapakah yang sesuai dengan apa yang dipasang dialah yang menang.

Hal ini tidak ubah dalam konteks politik, versi awamologi. Dikuncang-kuncang, dibuat heboh bin penasaran. Akhirnya, ini loh nama-nama yang terpilih.

Berbicara tentang politik, bagi politikus telah jelas memaklumi bahwa terjun ke dunia politik merupakan pilihan yang nanti dihadapkan pada dua kemungkinan yaitu keberhasilan atau kegagalan.

Ya, bisa dipahami sebagai ajang taruhan. Lebih-lebih bila diusung sebagai cikal bakal calon yang bertarung dipanggung memperebutkan lingkar kekuasaan, kursi pemangku kewenangan, dan dinomor satukan. 

Bermain dadu politik, ajang judi para politikus, secara tak langsung. Baik yang terlibat bertarung, seperti parpolkah, politikuskah, pengusahakah. Atau yang berkepentingan dalam hal politik itu sendiri. Dan terkadang harus sesuai dengan berapa besar jumlah yang dipasang, sebagai taruhan. Jika menang, sebesar itulah bahkan berlipat yang didapatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun