Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Daripada Politik Belah Bambu Mendingan Budaya Gotong Bambu

21 Februari 2021   08:44 Diperbarui: 21 Februari 2021   08:54 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sehingga terrjadinya perseteruan perang saudara sesama rakyat pribumi dengan pribumi bukan.

Politik adu domba jika dilihat dari kacamata awamologi, sebenarnya tak ubah dengan politik belah Bambu (PBB) itu sendiri. Jadi tak heran apabila cara maupun tujuan kedua pola ini adalah sama. Yang berbeda hanya peristilahan-nya saja, menurutku.

Lalu apa itu politik belah Bambu itu? Menurut awamologi. Adalah strategi untuk mencapai tujuan atas dasar sebuah kepentingan. Yakni dengan ragam cara. Cara yang lazim digunakan dengan mengambarkan sebuah batang bambu yang dibelah--belah. 

Dapat disimak ketika membelah bambu, dengan seksama yang dilakukan biasanya belahan Bambu yang satu diangkat dan belahan lainnya diinjak (angkat dan injak). Semakin tinggi belahan bambu diangkat justru semakin kuat pula kaki menekan belahan bambu yang sedang  yang terinjak. 

Artinya, satu diangkat, dipuji, dirangkul, disayang sedangkan satunya diinjak, dihujat, dibuang bahkan di anak tirikan. Akhirnya lahirlah perumpamaan si anak emas, si anak tiri dan si anak bawang. Yang satu ditempatkan setinggi mungkin, yang satu ditempatkan serendah mungkin. 

Politik belah Bambu sebenarnya bukan hanya terjadi dalam aspek politik saja. Yang diasumsikan kotor bin kejam. Tak jarang dalam kehidupan real pun tak luput dari cara ini dilakukan.

Misalnya bagi pendidik bersikap pada muridnya, juga sering terjadi. Orangtua pada anaknya juga ada. Bos dengan anak buahnya. Pejabat dengan bawahannya. Kita dengan teman-teman, kerap melakukan. Pembedaan, membedah-bedahkan, Entahlah!

Yups, daripada berkutat membahas pernak-pernik si belah Bambu, mari kita mengambil hikmah dari si gotong Bambu yang terjadi dikampungku.

Tradisi Gotong Bambu, Tradisi Kebersamaan yang masih Bertahan

Berbicara mengenai pohon Bambu, pohon yang multi manfaat serta multipemaknaan. Salah contoh diterangkan diatas. Secara filosofi pun sudah ada dibahas. Filosofi Bambu. Apalagi secara manfaat, tentu sangat banyak kegunaannya.

Mulai dari kerajinan tangan, menu sayuran, penahan tanah hingga sebagai tumbuhan yang baik untuk penghasil sumbet mata air. Pasalnya dikampungku, pohon Bambu banyak tumbuh dilembah-lembah, ya tempat mata air mudah ditemukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun