Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Filosofi Bunga Teratai

12 April 2019   09:12 Diperbarui: 12 April 2019   13:17 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrated by: Pixabay.com

Tak sepeduli seberapa keruhnya kolam yang mengitari. Dan bermacam tumbuhan liar yang tumbuh didekatnya. Bunga tetap mekar dengan keindahannya. Warna putihnya dihiasi kelopak cantik menambah keanggunan pada sang bunga. Tangkai panjang tumbuh tak tinggi berikan bunga tampil tuk berdiri menampilkan pesona yang memukau.

Sesuatu yang telah indah tidak akan terpengaruh dengan terpaaan yang angin menerpa, air bergelombang. Ketika keindahan terpancar dalam diri dan tertanam disanubari. Bukan simbolik belaka yang indahnya hanya sesaat bila hujan tiba, bayu menerpa luntur hilang tersapu. Bedakpun luruh. Wujud aslinya, akan tahu! Karena itu bukan dirinya.

Sejatinya bunga teratai tak peduli dengan apakah itu. Bunga ini akan tetap mekar dengan keindahaannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun