Mohon tunggu...
Mukhlisuddin ilyas
Mukhlisuddin ilyas Mohon Tunggu... -

Bekerja di Bandar Publishing, Mengajar dan Meneliti. Tinggal di Banda Aceh

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Atjeh United Bukan Aceh

20 Maret 2011   08:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:37 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK



Klub Atjeh United, salah satu kontestan LPI (Liga Primer Indonesia) yang diinisiasi oleh juragan minyak Indonesia, Arifi Panigoro. Saat ini mulai dikecam keberadaannya di Aceh. Kecaman datangsetiap kali laga kandang Atjeh United di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh.

Stadion yang megah, dibangun pada masa Prof Syamsuddin Mahmud, terkesan sangat sepi dari penonton. Ekpatasi keberadaan Atjeh Uniteddimata masyarakat benar-benar runtuh tak terkendali, akibat permainannya tak pernah membanggakan, skil pemain seharusnya bermain pada liga Tarkam. Ditambah setiap susunan pemain tidak pernah ada putra Aceh asli. Ada dua pemain gaek mantan persiraja yang saya tahu sudah bergabung dengan klub Atjeh United, mereka adalah Wahyu AW dan Kurniawan. Namun mantan pemain andalan persiraja pada tahun awal 2000-an itu tidak pernah merasakan lineup tim besutan mantan penjaga gawang nomor 3 Timnas Prancis tahun 1998 itu.

Beragam cibiran, hasutan serta ancaman dari penonton terhadap Atjeh United setiap mereka berlaga di Stadion harapan Bangsa, membuat saya menulis catatan ini kepada Anda. Saya penggemar bola, Real Madrid adalah klub kebanggaaan saya, karena saya mengidolakan Sir Maurinho J). Untuk klub lokal, sekelas Tarkam, saya penggemar abadi klub Raider Darussalam, yang pernah saya bela semasa menjadi Mahasiswa di Kampus Darussalam. Tak tanggung-tanggung, posisi saya bermain saat itu sebagai stiker. Namun nasib sial menghampiri saya, setiap pertandingan resmi tak pernah masuk starting line up. Ada banyak alasan, kenapa tak masuk tim utama Tarkam itu J).

Kembali ke Atjeh United. Setiap kali Atjeh United, saya dan kawan-kawan dari Bandar Futsal FC tak pernah ketinggalan menyaksikan mereka bermain. Bagi kami menonton Sepak Bola dapat menyehatkan, plus kalau terus-terusan menonton Atjeh United bermain kata sahabat saya, Lukman Emha dapat menurutkan level stres J).

Atjeh United sama seperti kontestan LPI lainnya, tidak dibiayai oleh Pemerintah, karena LPI mengharamkan penggunaan uang masyarakat dalam sepak bbola. LPI menganggap Sepak Bola harus dikelola secara profesional dengan perspektif bisnis masa depan.

Dalam proses pembentukan Atjeh United, banyak penggemar Sepak Bola di Aceh, terutama di Banda Aceh sudah pasang ancang-ancang, klub ini akan memberi warna PERSATUAN, dari klub-klub yang ada di Aceh saat ini. Setidaknya saat ini ada 4 klub di Aceh yang sedang bermain di level devisi Utama Liga Super Indonenesia (LSI), Persiraja, PSAP Sigli, PSSB Bireun dan PSLS Lhokseumawe. Mereka saling bunuh saat ini untuk menjadi raja sepak bola di Aceh. Egosentris kedaerahaan muncul, akibatnya setiap laga derbi di devisi utama LSI, selalu panas dan menakutkan kita untuk menontonnya.

Tapi ternyata, Atjeh United tidak sama sekali menjadi tim PERSATUAN bagi bangsa Aceh. Ada beberap sebab, misanya tidak ada putra Aceh dalam klub Atjeh United dalam starting lineup dalam setiap laga tandang dan kandang. Makanya setiap laga kandang yang dimainkan Atjeh United, sumpah serapah suporter kepada pelatih, manajemen dan pemain Atjeh United tak pernah bosan mereka teriaki. Salah satu suporteryang duduk dibelakang saya dalam laga kemarin (19/3) meneriak dengan sangat emosional di tribun B. ia menerik “Atjeh United Bukan Aceh”…J), dia melanjutkan, “Ka jeut gantoelaju, nyan ken klub Aceh”

tak akan di edit J)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun