Mohon tunggu...
Mukhammad Rizki
Mukhammad Rizki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya adalah mahasiswa Universitas Airlangga yang suka dengan dunia teknologi

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Kuliah IT Vs Coding Bootcamp

21 Juni 2022   22:17 Diperbarui: 21 Juni 2022   22:49 1079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bootcamp merupakan istilah yang kerap kali didengar oleh masyarakat umum saat ini, terutama bagi orang yang suka atau bekerja di bagian IT. Lantas, apa sih yang dimaksud dengan bootcamp itu?

Bootcamp adalah istilah yang merujuk pada sebuah program pelatihan yang menyajikan materi bertemakan teknologi. Biasanya, bootcamp - bootcamp ini mengambil programming sebagai topik pembahasannya, seperti : Fullstack Web Developer, Android Developer, Multi-Platform App Developer, dan lain - lain. 

Beberapa lembaga yang mengadakan bootcamp, seperti Dicoding dan Hactiv8, juga telah dipercaya oleh perusahaan - perusahaan besar, seperti : Microsoft, Google, IBM, Line, dan lain - lain.

Lulusan dari bootcamp tersebut juga hampir sebagian besar diterima di perusahaan atau startup besar dengan posisi yang bagus, seperti : Gojek, Tokopedia, dan lain - lain. Bahkan, beberapa dari lulusan tersebut juga diketahui tidak berasal dari PTN (Perguruan Tinggi Negeri) atau bukan dari PTN ternama.

Lantas, bagaimanakah kuliah apabila dibandingkan dengan bootcamp? 

Pendidikan kuliah biasanya ditempuh dalam waktu 8 semester atau 4 tahun. Dalam masa 4 tahun itu, mahasiswa IT akan dihadapkan dengan banyak mata kuliah yang ditempuh dalam waktu 1 semester per mata kuliah, seperti : Pengembangan Web, Pengembangan Aplikasi Mobile, dan lain - lain. Mata kuliah tersebut juga tidak semata - mata ditempuh setiap hari dalam 1 semester, melainkan 2-3 kali dalam 1 minggu.

Banyak mahasiswa IT yang mengeluh bahwa mereka tidak bisa fokus memperdalam minatnya (Web Developer, Android App Development, iOS App Development, dan lain - lain) karena mereka hanya diberi waktu 1 semester untuk mempelajari materi tersebut, dan terganggu dengan mata kuliah yang lain. Tidak jarang juga mahasiswa semester atas yang masih terombang - ambing soal masa depannya lantaran tidak mengerti ingin menjadi apa.

Selain itu, dalam sebuah mata kuliah, biasanya terdapat persyaratan penggunaan tools / framework tertentu yang membatasi kreativitas mahasiswa. Sebagai contoh, dalam mata kuliah Pengembangan Aplikasi Mobile, mahasiswa diwajibkan untuk menggunakan Kotlin. Padahal, Flutter dan React Native juga banyak dibutuhkan. 

Pertanyaannya adalah, apakah kuliah IT ketinggalan zaman di zaman ini?

Jawabannya adalah, tidak sepenuhnya. Hal ini dikarenakan dengan menempuh kuliah IT, kita akan mempelajari algoritma dan struktur data secara mendalam, dimana hal ini akan sangat membantu kita apabila kita ingin membuat sebuah aplikasi, website, dan lain - lain. 

Tidak peduli framework atau bahasa pemrograman apa yang digunakan, apabila kita hanya menulis kode untuk membuat kodenya berjalan tanpa memperdulikan algoritma dan struktur data-nya, maka kode kita akan tidak efisien dan efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun