Dalam menyemarakkan penghujung bulan ramadhan, Desa Dobalan menyelenggarakan khataman tadarus Al Qur'an pada Sabtu (30/04) di Masjid Baitul Muawwanah yang diikuti oleh seluruh warga Dobalan.
Acara dibuka dengan pembacaan Al Qur'an juz 30 oleh Santri Putri dan Santri Putra Desa Dobalan. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Kalam Ilahi oleh Gus Munada Fathurrahman, dan dilanjutkan dengan sambutan panita Ramadhan, sambutan ketua takmir serta yang terakhir ialah mauidzah hasanah oleh Gus Jaroh Lempuyangan.
Taufiq Hidayat selaku ketua panita Ramadhan dalam sambutan nya menyampaikan rasa terimakasih banyak kepada jajaran takmir, dan seluruh warga atas support dan bantuan baik materi maupun immateri, sehingga rangkaian kegiatan Ramadhan Masjid Baitul Muawwanah melalui sinergisitas Takmir Masjid, Karang Taruna (KMM) serta seluruh warga dapat terealisasi dengan baik. "Kami atas nama generasi muda, menyampaikan terimakasih banyak kepada takmir masjid, dan seluruh warga atas bantuan dan kerjasamanya mensukseskan kegiatan Ramadhan dengan baik", kata Dayat.
Lebih lanjut, KH. Isbilal yang merupakan perwakilan ketua takmir Masjid Dobalan menyampaikan bahwa sebaik-baik manusia ialah yang membaca dan mempelajari Al Qur'an serta mengamalkan nya dalam kehidupan sehari-hari. "Khairukum man ta'allamal Qur'ana wa 'allamahu, semoga kita semua termasuk dalam kategori orang yang beruntung menjadi umat Nabi Muhammad yang menjaga warisan Al Qur'an dengan sebaik-baiknya", tegas KH. Isbilal.
Acara dilanjutkan dengan mauidzah hasanah oleh Gus Jaroh yang menekankan mengenai Mencintai Nabiyyullah Muhammad SAW dengan memperbanyak membaca shalawat. Minimal sehari semalam sebanyak 100x secara istiqamah. "Shalawat merupakan ibadah yang langsung diperintahkan Allah dan Allah pun juga melakukan nya, berbeda dengan ibadah lain seperti shalat, zakat, haji yang mana Allah hanya memerintahkan namun tidak melakukannya. Dalam hadist disebutkan innallaha wa malaikatahu yushalluna 'alan Nabi, Ya ayyuhalladzina Amanu shallu 'alaihi wa sallimu taslimaa. Bahwa dalam hadist tersebut redaksi yushalluna merupakan bentuk fi'il mudhari' yang berarti sedang melakukan secara terus menerus, artinya Allah pun setiap hari dan setiap waktu bershalawat kepada Nya", cetus Gus Jaroh.
Oleh sebab itu, untuk menjadi hamba yang dicintai Allah SWT, maka senantiasa mendekatkan diri kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW dan meneladani sikap dan sifat nabi Muhammad dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, dan berbangsa.
Dalam penutup mauidzah hasanah-nya, Gus Jaroh menekankan kepada warga Dobalan untuk tidak terlalu kagum dengan orang yang ahl dunia, namun kagumlah dengan orang yang istiqamah beribadah kepada Allah.
