Mohon tunggu...
Mujiburrahman
Mujiburrahman Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Muballigh

Love,peace and humanity

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peranan Khalifah Ahmadiyah di Masa Pandemi Covid-19

27 Januari 2021   15:00 Diperbarui: 27 Januari 2021   15:01 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Khalifah Islam Ahmadiyah, Mirza Masroor Ahmad

Tidak di pungkiri lagi bahwa sebagian besar belahan dunia mengakui  Mirza Masroor Ahmad saat ini merupakan pemimpin sebuah organisasi Islam yang telah mendunia yaitu "Ahmadiyah", hal ini disebabkan organisasi Ahmadiyah sudah tersebar dan berkembang di 212 Negara termasuk Negara Indonesia. Kiprah beliau  di segala aspek kehidupan di antaranya kemanusian, perdamaian, bahkan seruan beliau terhadap cinta tanah air senantiasa beliau gaungkan kepada para anggota jamaah Muslim Ahmadi itu sendiri,bahkan kepada para petinggi-petinggi pemerintahan negara di seluruh dunia, untuk selalu menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dan mengedepankan perdamaian dalam menyelesaikan segala konflik maupun peperangan yang terjadi di negaranya dimana hal ini seringkali menjadi isu utama  di berbagai belahan dunia.

Namun, saat ini kita ketahui dan rasakan bersama  akan suatu krisis kesehatan yang tiba-tiba melanda hampir di seluruh negara tanpa terkecuali yaitu adanya Pandemi Covid 19 yang belum juga habis diperbincangkan di setiapNegara, dan semua pemerintahan  masih mencari solusi terbaik untuk menghadapi Virus yang dianggap serius ini dikarenakan telah menelan banyak jiwa.

Melihat Situasi seperti ini, Khalifah Ahmadiyah tentunya tidak tinggal diam, beliau  langsung memberikan arahan-arahan kepada para jamaah muslim Ahmadi yang tersebar di seluruh dunia dalam menghadapi pandemic covid 19 ini, yaitu diantaranya agar setiap muslim Ahmadi memperbaiki diri dan menekankan pentingnya mendekatkan diri kepada Allah SWT,  beliau juga menginstruksikan setiap Muslim Ahmadi supaya mengikuti langkah-langkah yang telah direkomendasikan oleh otoritas kesehatan di Negara masing-masing untuk membantu membatasi penyebaran virus.

Selain memberikan arahan-arahan kepada anggota muslim Ahmadi di seluruh dunia, Khalifah Ahmadiyah juga menulis serangkaian surat kepada para pemimpin-pemimpin dunia di antaranya Australia, Kanada, Cina, Perancis, Jerman, Ghana, India, Israel, Jepang, Nigeria, Rusia, Sierra Leone, Inggris dan Amerika Serikat juga kepada Tokoh agama dunia Paus Francis dan Sekretaris Jendral PBB, Antonio Guterres. Khalifah Ahmadiyah meyampaikan kepada para pemimpin Negara tersebut untuk memikirkan bahwa dampak Covid-19 yang merusak dan melumpuhkan merupakan sebuah peringatan Ilahi bagi manusia.

Tidak terlepas dari misi kemanusiaan dan perdamaian yang selalu disuarakan Khalifah Ahmadiyah, Mirza Masroor Ahmad meminta dengan tulus dan penuh kerendahan hati supaya pemimpin-pemimpin Negara membentuk dan menerapkan kebijakan untuk menghentikan penyebaran virus corona, selain itu pemimpin-pemimpin negara juga harus mendorong warganya untuk memenuhi hak satu sama lain dan siap mengorbankan kepentingan pribadi untuk tujuan kemanusiaan, memastikan terciptanya perdamaian dan keamanan di masyarakat, baik di dalam negeri maupun di tingkat internasional yang lebih luas.

Dalam surat nya tersebut, Khalifah Ahmadiyah juga  memberikan peringatan bahwasanya saat ini harus mencamkan pelajaran dari masa lalu dan menyadari bahwa bencana alam dan virus yang mematikan merupakan peringatan bagi umat manusia supaya kembali kepada Sang Pencipta dan memenuhi hak-hak sesama. Dan Dalam surat beliau kepada Sekjen PBB, Khalifah Ahmadiyah memintanya untuk memanfaatkan lembaganya untuk mempersatukan bangsa-bangsa. Sedangkan dalam surat kepada Tokoh Agama Paus Fransiskus, Khalifah Ahmadiyah  menyampaikan pesan dari pendiri Jamaah Muslim Ahmadiyah, Hazrat Mirza Ghulam Ahmad (as) bahwa saat ini, lebih dari sebelumnya, penting bagi para pemimpin agama untuk berusaha menumbuhkan semangat toleransi dan saling menghormati antar agama di dunia.

Disini dapat dipahami bahwa, pandemic covid 19 yang menimpa hampir di seluruh belahan bumi  agar dapat dijadikan momentum dalam memperbaiki hubungan terhadap sang pencipta, hubungan antar Negara, antar agama, dan antara manusia itu sendiri karena Khalifah Ahmadiyah percaya bahwa kesulitan-kesulitan yang terjadi dalam menghadapi covid 19 baik dari segi ekonomi, bencana kematian akibat virus dan sebagainya di masa pandemic ini adalah sesuai dengan Kehendak Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.

Jamaah (Muslim Ahmadiyah-red) shalat Jumat di Mesjid Baitul Futuh, London, Inggris, mempraktekkan pembatasan sosial.
Jamaah (Muslim Ahmadiyah-red) shalat Jumat di Mesjid Baitul Futuh, London, Inggris, mempraktekkan pembatasan sosial.
Berkenaan dengan kebijakan otoritas kesehatan yang hampir sama di seluruh Negara,seperti layaknya di Indonesia antara lain memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan terakhir membatasi mobilisasi dan interaksi. Hal ini pun sangat di dukung oleh Khalifah Ahmadiyah.

Beliau pernah menyampaikan Khutbah Jumat nya pada tanggal 6 Maret 2020 di Mesjid Baitul Futuh London Inggris  bahwa sebaiknya hindari pertemuan-pertemuan besar di tengah merebaknya wabah saat ini dan beliau menginstruksikan Muslim Ahmadi untuk menahan diri untuk tidak datang ke Masjid jika mereka mengalami gejala yang terkait dengan virus Corona.

Khalifah Ahmadiyah saat itu juga menyampaikan bahwa sangat penting untuk bertindak sesuai dengan langkah-langkah pencegahan yang telah diumumkan (oleh otoritas kesehatan). Pertemuan besar harus dihindari dan mereka yang datang ke Masjid juga harus berhati-hati. Jika ada yang menunjukkan tanda-tanda demam ringan, flu atau meriang, bersin atau gejala lain, maka mereka tidak perlu datang ke Masjid. Masjid memiliki hak-hak atas para jamaah yang datang. Adalah hak Masjid bahwa tidak boleh dikunjungi oleh orang yang dapat mempengaruhi jamaah lain terjangkit penyakit menular. Apalagi orang-orang yang menderita penyakit menular harus berhati-hati menjauhi masjid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun