Mohon tunggu...
Muhammad Jasrif Teguh
Muhammad Jasrif Teguh Mohon Tunggu... Apoteker - Praktisi manajemen stratejik, farmasi dan healthcare

Founder IDN-Pharmacare Institute, Apoteker, Penulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Libur Nataru 2021 Ajang Pembuktian Menuju Endemi

5 Desember 2021   20:30 Diperbarui: 26 Desember 2021   18:11 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi libur akhir tahun (Sumber: Kompas.com)

Menurunnya angka positivity rate dan angka kematian akibat Covid-19 dalam tiga bulan terakhir  merupakan hal yang patut kita syukuri dan sudah selayaknya apresiasi diberikan kepada semua pihak yang telah bersama-sama berjuang dan berkontribusi pada penanganan pandemi di Indonesia. 

Bagaimana tidak, disaat yang bersamaan beberapa negara Eropa seperti Rusia, Jerman dan Austria sedang berjuang kembali untuk menangani lonjakan kasus Covid 19.

Mengutip BBC, sejak awal November 2021 WHO Eropa telah memberi peringatan tentang potensi kenaikan kasus Covid-19. Beberapa hal yang disinyalir menjadi penyebabnya antara lain mulai menurunnya kepatuhan terhadap prokes, kondisi perubahan cuaca yang memasuki musim dingin serta melambatnya program vaksinasi sperti di Rusia (32 persen), Jerman dan Austria (kurang dari 66 persen). 

Sejauh ini WHO mencatat dampak yang kemduian terjadi seperti penerapan penguncian nasioal, penuhnya ruang perawatan ICU dan 1,4 juta kematian di seluruh wilayah Eropa.

Jangan kendor

Berkaca dari lonjakan kasus di Eropa dan belajar dari pengalaman negara kita di akhir 2020, setidaknya ada empat alasan mengapa keberhasilan negara kita melewati masa libur akhir tahun tanpa disertai lonjakan kasus Covid-19 menjadi penting.

Pertama, pandemi belumlah berakhir. Perlu menjadi perhatian bersama, berdasarkan data yang dirilis oleh Satgas Covid-19 per 5 Desember 2021, penambahan jumlah kasus konfirmasi tercatat 196 kasus baru yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kedua, munculnya varian baru Covid-19 membuat dunia, termasuk Indonesia kembali siaga dan waspada. WHO mengkalisifikasikan Varian Omicron sebagai "Variant of Concern (VoC)" yang memiliki kecepatan penularan yang tinggi.  Malaysia dan Singapura telah mengonfirmasi adanya varian ini di negara masing-masing.

Ketiga, karakteristik libur akhir tahun dapat berkontribusi penambahan kasus baru. Kalau melihat kembali pada akhir 2020, perjalanan tren angka harian kasus positif Covid-19 terus naik dan mencapai puncak tertinggi pada 30 Januari 2021 dengan 14.543 kasus (Kompas.id). 

Selain itu, faktor kondisi alam yang mulai memasuki musim hujan di penghujung tahun juga patut diwaspadai sebagai faktor yang dapat mendorong penularan Covid-19. BMKG memprediksi puncak musim Hujan 2021/2022 di sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun