Oleh:
Mujahid Faiz
Hidup ini adalah ujian, semua yang kita hadapi di dunia ini adalah ujian. Selama kita hidup, selama itulah kita diuji oleh Allah Swt. Banyak orang yang beranggapan bahwa ujian itu adalah sebuah keburukan, ketidaknyamanan, keresahan, kesusahan, kemelaratan, kesengsaraan, tanpa menyadari bahwa kabaikan, kenyamanan dalam hidup, kemudahan itu juga bagian dari ujian dalam hidup ini.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman
“Sesungguhnya kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya untuk menguji mereka, siapakah diantaranya yang terbaik perbuatannya” [Al Kahfi :7]
Dari ayat itu sudah jelas bahwa semua yang ada di muka bumi adalah ujian bagi manusia tanpa terkecuali
Keburukan dan kebaikan itulah Allah gilirkan kepada setiap manusia berupa nikmat, musibah, sehat, sakit, susah, senang, bahagia, sedih, hidup dan mati. Begitulah kehidupan ini,di saat kita senang dan senang, ada saatnya kita susah, saat kita sehat dan sehat ada saatnya kita sakit, di saat kita gembira, bahagia ada saatnya kita sedih, di saat kita damai, tenang, ada saatnya bencana datang menimpa kita, saat kita merasakan kebahagian dalam hidup karena mudahnya dalam mencari rezeki, bisa makan tanpa kekurangan, ada saatnya kita akan merasakan kemelaratan dengan jalan yang tidak pernah kita sangka, di saat kita dilahirkan oleh Allah ke muka bumi sampai kita dewasa sekarang, maka ada saatnya kita akan kembali kepada sang pemilik dunia ini. Dan ini semua terjadi tidak lain agar kita bias mengambil pelajaran dari apa yang telah terjadi.
“kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran) [Ali Imran : 140]
Begitulah cara Allah untuk membedakan hambaNya yang beriman dan yang kafir.
Beruntunglah menjadi hamba yang beriman. Ajaib sekali keadaan seorang mukmin. Sungguh sangat menakjubkan keadaan seorang mukmin seluruh urusannya itu baik, dan ini tidak akan didapat kecuali pada seorang mukmin. Bukan berarti dia tidak diuji dan tidak mendapatkan keburukan, tapi orang mukmin itu jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Dan itu baik baginya dan bahkan yang terbaik. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar, itupun baik baginya bahkan lebih baik dari apa yg dia kira baik. Begitulah keadaan seorang mukmin.
Lalu timbul tanda tanya “bukankah dalam hidup ini ada saatnya kita rugi dalam berdagang, ada saatnya sakit dalam hidup,? Bukankah dan bukankah? ”, iya memang begitulah kehidupan, tapi bagi hamba yang beriman akan selalu baik, selalu menguntungkan, selalu bahagia dalam setiap apa yang menimpanya.