Mohon tunggu...
Mujab Mujab
Mujab Mujab Mohon Tunggu... Buruh - Wahana menuangkan karya dan gagasan

Saya aktif di Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah. Selain itu aktif di Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah sejak tahun 2003 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Politik

NU Menuju Abad Ke-II

16 Februari 2023   15:18 Diperbarui: 16 Februari 2023   15:23 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nahdlatul Ulama baru saja merayakan 1 abad pertama kehadirannya di Nusantara. Perayaannya digelar dimana mana dan puncaknya digelar di Sidoarjo pada 7 Februari 2023 kemarin. Hitungan ini berdasarkan kalender Hijriah yang jika menggunakan kalender masehi akan jatuh pada 31 Januari 2026 mendatang.

NU istimewa karena menawarkan sesuatu yang menjadi kebutuhan sekaligus menjadi kepentingan banyak pihak di Indonesia dan masyarakat dunia secara umum. Tawaran istimewanya ada pada sesuatu yang selama ini menjadikannya menarik dan memiliki banyak jamaahnya baik di Indonesia ataupun warga diluar indonesia yang mengakui keistimewaan tawarannya. Keistimewaan NU diantaranya adalah:

Pemahaman Islam yang moderat. Nahdlatul Ulama menekankan pada pemahaman Islam yang moderat dan toleran terhadap perbedaan. Sebagai organisasi yang menganut ajaran Sunni Syafi'i, NU juga memiliki tradisi keagamaan yang kuat yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Model pemahaman islam yang moderat ini bahkan sudah menjadi tradisi keberagamaan.

Pemahaman Islam yang moderat menempatkan Islam sebagai agama yang membawa rahmat dan kemudahan bagi seluruh manusia, serta mengedepankan nilai-nilai keadilan, toleransi, dan kemanusiaan yang universal. Sebagai contoh, pemahaman Islam yang moderat menekankan pada pentingnya memahami ajaran-ajaran agama dengan bijak dan kritis, serta menolak segala bentuk ekstremisme atau radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

Nahdlatul Ulama juga mewadahi banyak pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia. Pesantren dikenal sebagai lembaga pendidikan Islam yang konsisten dalam mengajarkan ajaran agama dan membentuk karakter siswa yang disiplin dan mandiri. Dari pesantren ini lahirlah banyak Kiai atau ulama merupakan tokoh penting di negeri ini. Kiai dan Ulama memiliki peran yang kuat dalam memimpin dan mengarahkan organisasi ini. Kiai NU dikenal sebagai sosok yang mempunyai otoritas moral yang tinggi dan mampu memimpin jemaah dengan bijaksana.

Dari pesantren juga dikembangkan sikap toleransi yang berperan penting dalam pengembangan kehidupan sosial yang adil dan beradab. Nahdlatul Ulama menganut prinsip toleransi dan keberagaman, dan membuka pintu lebar bagi siapa saja yang ingin bergabung, tanpa memandang latar belakang sosial, budaya, atau agama. Bentuknya bisa dalam lembaga kajian lembaga riset dan lain sebagainya. Pesantren terbuka terhadap siapa saja yang melakukan kajian dan riset dipesantren.

Tradisi ini juga merambah pada bagaimana Nahdlatul Ulama menjalankan dakwah yaitu dakwah yang damai. NU menekankan dakwah yang damai dan menghindari konflik atau kekerasan sebagai cara untuk menyebarkan ajaran Islam. Dakwah yang dikembangkan lebih menekankan pada pendekatan persuasif dan edukatif untuk menyebarkan ajaran Islam.

Para Kiai dan Ulama NU mengagendakan dakwah yang damai dan tanpa kekerasan, dengan mengedepankan nilai-nilai perdamaian, toleransi, dan dialog. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip-prinsip dasar ajaran Islam yang mengajarkan bahwa dakwah harus dilakukan dengan cara yang lembut dan penuh kasih sayang.

Dalam dakwahnya NU mendorong umat Islam untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan, serta membina hubungan yang harmonis dengan sesama umat manusia, tanpa memandang perbedaan agama, suku, atau budaya. Para kiai dan ulama serta tokoh NU yang lain senantiasa mengajarkan pentingnya saling menghormati dan saling menghargai, serta menolak keras segala bentuk tindakan yang merugikan orang lain.

Dalam upayanya mempromosikan perdamaian dan toleransi, seluruh jajaran Nahdlatul Ulama juga mendorong umat Islam untuk terlibat dalam kegiatan dialog antar agama dan antarbudaya, dengan tujuan untuk membangun pemahaman yang lebih baik dan memperkuat kerjasama antarkelompok masyarakat.

Hal ini juga tercermin dalam prinsip-prinsip NU yang mengajarkan pentingnya memperkuat akidah, akhlak, dan sosial dalam kehidupan sehari-hari, sehingga umat Islam mampu menjadi agen perubahan yang damai dan positif dalam masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun