Mohon tunggu...
Mujab Mujab
Mujab Mujab Mohon Tunggu... Buruh - Wahana menuangkan karya dan gagasan

Saya aktif di Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah. Selain itu aktif di Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah sejak tahun 2003 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Banjir dan Manajemen Air Hujan

8 Februari 2021   15:56 Diperbarui: 8 Februari 2021   16:24 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: Jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Loloda Utara dan Galela Utara di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, ambruk diterjang banjir bandang, Sabtu (16/1). cnnindonesia.com

Bekasi, Kerawang, Pekalongan, Kendal, Semarang, Kudus, Jombang, dan sejumlah kota di Pulau Jawa Direndam banjir. Sebelumnya Banjir juga melanda Kalimantan Selatan sampai sampai Presiden turun untuk meninjau. Jakarta? Jakarta sudah terlebih dahulu menderita karena banjir. Kabar terbaru di Kebunpala Jakarta Timur katanya banjir mencapai dua setengah meter. Kalimantan banjir, Pantura dikepung banjir, NTT banjir, Halmahera banjir, Banyuasin banjir, Jember banjir, Pasuruan banjir, Nunukan banjir, Pidie banjir,....

Bandara lumpuh karena landasan terendam banjir, sejumlah penerbangan dialihkan dan dibatalkan. Ruas toll terganggu karena banjir menggenangi ruas toll sehingga menimbulkan kemacetan. Stasiun kereta lumpuh karena terendam banjir sejumlah perjalanan kereta terganggu. Isi saptik tank keluar karena terendam banjir. Penyakit menular mengancam warga karena terendam banjir. 

Kegiatan ekonomi terganggu karena banjir. Ribuan rumah warga terendam banjir, Sejumlah kerugian diderita warga. Ribuan warga di sejumlah desa dan kecamatan di sejumlah Kabupaten di sejumlah propinsi harus diungsikan karena banjir. Tanggul jebol karena tidak kuat menahan arus banjir. Demikianlah sejumlah penderitaan yang terulang ulang karena banjir.

Banjir tahun ini kembali menggenangi banyak wilayah di Indonesia menggenapi sejumlah derita yang ada sebelumnya yaitu pademo covid. Banjir datang bermula dari buruknya manajemen air hujan di banyak pemerintah daerah dan curah hujan tinggi menjadi klik nya. Air hujan yang sebenarnya adalah berkah ditempatkan menjadi   musibah.

Banjir terjadi karena air hujan yang turun tidak terserap dengan  optimal. air hujan itu kemudian menjadi runoff, mengalir, menggenang dan kemudian menjadikan hamparan sawah, jalan raya bahkan pemukiman warga menjadi genangan dengan kedalaman yang beragam.

Kemampuan tanah menyerap air hujan

Air hujan harusnya terserap ke tanah. Tanah memiliki kapasitas tertentu untuk menyerap sejumlah air sesuai dengan jenis, kontur, dan tutupan vegetasinya.

Tanah juga membutuhkan satuan waktu untuk bisa menyerap sejumlah air hujan. Artinya jika air hujan jatuh dan mengalir terlalu cepat maka akan mengurangi daya resap tanah karena air terlanjur mengalir sebelum sempat terserap.

Tutupan vegetasi berperan membantu tanah meningkatkan penyerapan air hujan. Pertama: air hujan tidak langsung jatuh ke tanah tetapi menimpa dedaunan, lalu mengalir melalui dahan dan batang pohon baru sampai ke tanah. Air tidak tidak langsung jatuh ke tanah dalam jumlah banyak sekaligus. Dengan demikian ada waktu bagi tanah untuk menyerap dan menyimpannya di kedalaman  tanah.

Kedua: Vegetasi juga menyerap air untuk kebutuhan kehidupan vegetasi tersebut melalui akar akarnya. semakin banyak akar yang ada semakin banyak air yang dibutuhkan. Air kemudian diuapkan melalui hasil fotosintesis dan menjadi uap air ke udara melalui proses evaporasi dan transpirasi. Akar tanaman juga berperan mencegah tanah longsor dan erosi.

Dari proses ini didapat hasil akhir bahwa air hujan terbagi pada tiga hal yaitu terserap ke dalam tanah, diserap akar tanaman,  diuapkan tanaman ke udara menjadi uap air dan sisanya menjadi genangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun