Mohon tunggu...
Mujab Mujab
Mujab Mujab Mohon Tunggu... Buruh - Wahana menuangkan karya dan gagasan

Saya aktif di Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah. Selain itu aktif di Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah sejak tahun 2003 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Main Kata Main

28 Februari 2019   17:09 Diperbarui: 28 Februari 2019   18:38 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Main merupakan suatu kata yang menarik. Main itu sendiri sebuah kegiatan yang menarik karena selain hampir semua orang suka main, kata main juga mengandung banyak makan baik yang serius maupun yang main main. Terlepas dari itu semua mari di ulas satu per satu apa saja yang bisa digali dari kata main ini.

Jika asosiasikan dengan orang, pelaku, subyek, obyek, dan korban,  kata main akan menjadi beberapa kata. Ketika di beri awalan pe-menjadi pemain. Pemain itu arti harfiahnya adalah orang yang melakukan permainan. Kemudian dinaikkan sedikit maknannya menjadi profesi. Misalnya pemain musik, pemain bola, pemain biola, posisinya bukan lagi orang yang sedang bermain dalam arti bersenang senang, tetapi sudah menjadi semacam profesi. Untuk posisi yang setara dengan kata pemain ini adalah lawan main. Lawan main muncul terutama ketika seseorang melakukan permainan yang membutuhkan pasangan, lawan, sparring, dan sejenisnya. Sampai disini kata pemain dan lawan main belum memiliki konotasi apa-apa.

Bergeser sedikit pada kata pemain yang memiliki konotasi sedikit negatif, nakal, atau yang berbau negatif lainnya. Pemain mengarah kepada orang yang menguasai, memonopoli, menjadi tersangka, hingga memakan korban bahkan meminta tumbal atas permainannya. Mereka bisa seorang pribadi, kelompok, gank, sindikat, hingga sebuah organisasi. Dari sini bisa diketahui pihak yang dipermainkan dan bahkan dikorbankan. Yang dikorbankan dan menjadi tumbal bisa seorang, sekumpulan orang, semua orang di sebuah wilayah, atau semua orang yang menjadi anggota dari kelompok atau organisasi tertentu. Pemain di wilayah ini tidak butuh lawan main. Konotasinya tidak baik.

Main dan benda benda

Kata main mengacu pada sejumlah hal berupa benda atau bentuk lain yang diasosiasikan sebagai sesuatu. Awalan per dan akhiran an menjadikan kata main menjadi permainan. Bermakna kegiatan untuk bersenang senang, kegiatan untuk perlombaan, kegiatan untuk pertunjukan, pementasan, dan hingga kegiatan untuk berjudi. Bergeser sedikit permainan bisa bermakna negative seperti perkataan bohong, harapan palsu, pernyataan cinta dan janji palsu (php), mempertunjukkan kebohongan, manipulasi, pembohongan publkc, pemutar balikan fakta, apologi yang tidak rasional, pemberontakan, serangkaian strategi dan taktik untuk melakukan penipuan konspirasi atau gampangnya disebut konspirasi.

Masih berkaitan dengan benda, kata main jika  mengacu pada benda mengarah pada alat permainan dan cara bermain atau aturan main. Alat permainan diartikan sebagai segala hal yang bisa digunakan, diposisikan, dimanipulasi, dipaksa, dikorbankan, dijadikan dan bisa diambil manfaat dalam sebuah atau lebih jenis permainan. Bisa nyata bisa abstrak. Sedangkan cara atau aturan main adalah hal abstrak belaka. Kalau pun bisa dinyatakan bentuknya hanya lembar tulisan, lembar tata tertib, lembar sop atau lembar kontrak. 

Alat bermain yang nyata bisa berupa lapangan, sasana, meja, liga, kejuaraan, festival, panggung, dan juga kejuaraan. Alat permainan abstrak bisa berupa kata kata, janji, kebijakan, lawan, korban dan bahkan keyakinan dan kepercayaan. Adapun cara dan aturan main dibuat untuk ditaati ataupun untuk dilanggar. Saat aturan main disiasati, dicari celahnya untuk dilanggar dengan tujuan memenangkan permainan, maka aturan tersebut dikatan sebagai dimainkan. Aturan bisa dimainkan, sedehanannya begitu.

Lebih dari itu kata main kadang menyeret benda lain untuk menguatkan makna ataupun membuat makna baru. Ketika mendapat kata bukan maka maknanya berarti serius. Bukan main main misalnya, berarti sungguh sungguh. Benda lainnya menimbulkan makna baru. Main mata berarti ada kongkalikong. Main hati berarti jahat dalam hal perasaan. Main api berarti mengambil resiko dengan main asmara dengan orang lain bukan pasangannya.  Main belakang berarti melanggar aturan yang berlaku.

Main dan (kata) kerja

Ada banyak kata di sana. Ada kata bermain, memainkan, memerankan, menggantikan pemain, menjadi lawan main.  Saat orang memainkan kaset atau file lagu di handphone disebut memainkan lagu. Saat orang naik panggung atau di depan kamera orang tersebut dikatakan memainkan peran. Saat pemain utama tidak berani melakukan permainan di depan kamera atau pemain utama cidera maka lahir istilah pemain pengganti, pemain cadangan, dan stuntman. Dalam pertandingan ada kegiatan menjadi lawan main baik lawan sungguhan ataupun sparring partner. Di bagian lain orang yang menggunakan alat music tertentu untuk menghasilkan nada indah disebut memainkan music. Orang yang naik panggung drama dan menjadi orang lain disebut memainkan peran.

Beberapa kerja yang berkonotasi negative dari bermain atau memainkan yaitu berkomplot, mengambil keuntungan dari sebuah situasi, berpura pura, memutar balikkan fakta, membangun opini, memanfaatkan kebaikan,  kepolosan, keyakinan, ketakutan, harapan, dan ketidak tahuan orang hingga melakukan provokasi, intimidasi, propaganda sampai untung untungan atau gambling. Otak dari suatu peristiwa disebut orang yang bermain di balik kejadian tersebut. Orang yang mengambil manfaat dari kebaikan dan kepolosan orang lain sebutannya orang yang bermain. Orang yang sedang sibuk mengambil manfaat dari menciptakan keributan dan kehebohan disebut orang yang sedang bermain. Orang yang sukannya mengail di air keruh disebut orang suka main main.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun