Mohon tunggu...
Muizzu FauzanZain
Muizzu FauzanZain Mohon Tunggu... Editor - Editor

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Tradisi Grebeg Onje di Purbalingga Kota Ngapak

10 Mei 2020   15:21 Diperbarui: 10 Mei 2020   15:19 2331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bupati.purbalinggakab.go.id

Grebeg onje dimulai dengan berdoa bersama terlebih dahulu, setelah itu dilakukan pengambilan air dari ketujuh mata air yang diambil menggunakan kendi  atau tempat air yang terbuat dari tanah liat. Pengambilan air tersebut diiringi oleh musik sholawatan, kemudian ketujuh pasangan tersebut membawanya ke halaman masjid R. Sayyid Onje. Setelah mereka bertemu di haaman masjid kemudian dilaksanakan prosesi seserahan air suci dari pembawa kendi kepada bupati.

 

purbalingganews.net
purbalingganews.net
Grebeg onje dimulai dengan berdoa bersama terlebih dahulu, setelah itu dilakukan pengambilan air dari ketujuh mata air yang diambil menggunakan kendi  atau tempat air yang terbuat dari tanah liat. Pengambilan air tersebut diiringi oleh musik sholawatan, kemudian ketujuh pasangan tersebut membawanya ke halaman masjid R. Sayyid Onje. 

Setelah mereka bertemu di haaman masjid kemudian dilaksanakan prosesi seserahan air suci dari pembawa kendi kepada bupati.Air tersebut kemudian diarak oleh warga sekitar menuju alun-alun Onje.  Sesampainya di alun-alun ketujuh air tersebut kemudian disatukan menjadi satu dalam sebuah wadah. Air yang sudah disatukan kemudian dibacakan doa oleh sesepuh desa onje, kemudian msyarakat diperbolehkan untuk mengambil air yang sudah dibacakan doa tersebut. 

purbalinggakab.go.id
purbalinggakab.go.id
Ketujuh mata air ini memiliki mitis dan legenda  yang membuatnya dilindungi oleh masyarakat sekitar. Tujuh mata air tersebut adalah Belik Daor, Belik Pancur,Belik Sendang Pancur, Belik Sidomas, Belik Nagasari, Belik Muli dan Belik Gondok.Secara mitologi tujuh mata air tersebut memiliki sejarah. 

Bilik Daor  merupakan belik tertua yang menjadi awal sebuah peradaban di desa onje. Belik Sidomas dahulu dijadikan sebagai tempat mandi oleh ratu dan istri bupati. Belik Sendang Pancur mempunyai sejarah pada saat R. Sayyid Kuning kedatangan seorang tamu yang datang ke Onje. Orang tersebut sudah nikah tujuh tahun tapi belum dikaruniai anak. 

Kemudian R Sayyid Kuning memandikannya  di sendang pancur dan 7 bulan kemudian orang tersebut dikaruniai anak. Belik Pancur merupakan belik yang terhubung dengan bukit Gagas dan dahulu digunakan oleh para prajurit untuk mandi setelah ujian kedigdayaan . Belik Muli dahulu digunakan untuk mandi oleh para seniman, contohnya seperti seniman kuda lumping dan engger sebelum mereka pentas di kadipaten.

Belik Nagasari dahulu digunakan mandi oleh para resi dan kiyai sebelum melakukan ibadah. Belik Gondok memiliki sejarah dimana dahulu KI Tepus Rumput melakukan puasa tujuh hari tujuh malam, kemudian beiliau menghentakkan kaki sebanyak 3 kali lalu muncul Belik Gondok. 

Kemudian acara pada hari kedua setelah prosesi ritual tujuh mata air kemudian prosesi penggelan dan dilanjutkan dengan kesenian Begalan di Masjid R. Sayyid Kuning. Lalu Mandi suci di Keduung Pertelu di sungai Jojok telu. Dan di hari ketiga dilaksanakan hiburan rakyat tradisional berupa calung yang dilaksanakan mulai jam 1 siang di lapangan Desa Onje

Dari cerita di atas terdapat hubungannya dengan pancasila yaitu Persatuan. Masyarakat Desa Onje kompak dalam melaksanakan Grebeg Onje, karena ketika mereka tidak saling membantu maka acara tidak berjaan dengan lancar. 

Di samping itu mereka juga tetap antusias dalam melestarikan tradisi tersebut sebagai kearifan lokal yang berada di kabupaten Purbalingga. Agar peninggal budaya tetap terjaga marilah kita meestarikan budaya kita di daerah sendiri. Kebudayaan yang beragam merupakan ciri khas negara Indonesia.Sekian tulisan kali ini semoga bermanfaat, Jika ada kesalahan dalam penulisan saya mohon maaf. Sekian dan terimakasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun