Pandemi sampai detik ini masih menjadi ancaman dan membahayakan. Itu adalah kenyataan yang takbisa dinafikan.
Hampir semua aktivitas, baik itu agama, sosial, budaya, politik, maupun ekonomi, sedikit banyak, terkena imbasnya. Walaupun aktivitas-aktivitas itu tetap dilakukan, tetapi harus menjaga protokol kesehatan sebagai ikhtiar dan upaya dalam memutus mata rantai penyebaran penularan pandemi.
Sikap keteledoran dan ketidakpatuhan sebagian warga masyarakat akan protokol kesehatan karena kejenuhan dan ketidaksabaran menghadapi keadaan pandemi selama dua tahun berjalan ini, tetap harus ada tindakan tegas dan tidak boleh ada pembiaran terutama oleh aparat pemerintah sebagai pemangku kepentingan dan memiliki kewenangan.
Sikap arogan yang menganggap keadaan seakan-akan normal, dalam arti pandemi bukan lagi ancaman, halangan, dan rintangan, adalah bumerang, fatal, dan risiko yang membahayakan.
Dan sikap seperti ini tidak boleh dibiarkan merajalela dan bebas bertebaran khususnya di media sosial yang dapat memengaruhi orang lain.
Jangan sampai fenomena yang terjadi di India akhir bulan April kemarin dengan meningkatnya secara tajam korban positif dan yang meninggal akibat terpapar pandemi dan virus corona varian baru per hari, itu kemudian terjadi pula di Indonesia . Naudzubillah, kita berlindung kepada Allah,Â
Fenomena miris dan memprihatinkan yang terjadi di India itu harus menjadi peringatan dan pembelajaran bagi kita, bangsa Indonesia dalam menjalani hari-hari ke depan.
Ini artinya bahwa ikhtiar dan upaya yang dilakukan dalam proses pelaksanaan penanganan dan percepatan penanggulangan penyebaran penularan virus corona atau memutus mata rantai penyebaran penularan Covid-19 ini berjalan efektif dan signifikan.
Kepatuhan terhadap protokol kesehatan dan kedisiplinan dalam menerapkan adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi harus terus diperhatikan dan ditingkatkan.
Menjaga protokol kesehatan melalui penerapan langkah 5 M adalah penting untuk kebaikan dan kemaslahatan.Â
Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun (membasuhnya dengan hand sanitizer), menjaga jarak sosial, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas adalah suatu keniscayaan dan signifikan.