Mohon tunggu...
Muis Sunarya
Muis Sunarya Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyegarkan Kembali Pemahaman Keberagamaan Kita (Bagian 1)

7 Juli 2020   07:39 Diperbarui: 7 Juli 2020   08:24 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tarian Sufi | pixabay.com (istockphoto.com)

Konsekuensinya, persepsi dan pemahaman manusia tentang Tuhan mengambil bentuk yang berbeda-beda sesuai kapasitas pemikiran dan pengetahuannya.

Tidak aneh jika paham keagamaan satu orang dengan yang lain tidak sama. Anak-anak dan orang dewasa, orang awam dan para teolog, masing-masing punya pemahaman dan persepsi yang berbeda-beda.

Tidak bisa dipaksakan sama. Perbedaan itu biasa dan alami. Berbeda dan beragam dalam beragama adalah sunatullah. Pluralisme beragama adalah realitas yang tak bisa dimungkiri.

Yang paling penting itu saling menghormati dan toleransi, baik intra maupun antar umat beragama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun