Mohon tunggu...
Muis Sunarya
Muis Sunarya Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Tol Layang Japek Diresmikan, Akankah Sengsara Membawa Nikmat?

12 Desember 2019   23:01 Diperbarui: 14 Desember 2019   11:19 1163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ANTARA FOTO/Risky Andrianto

12 Desember 2019, jalan tol layang Jakarta - Cikampek (Japek) diresmikan oleh Presiden Jokowi. Akhirnya, selesai juga proyek pembangunan jalan tol layang ini. Berarti mulai hari ini dan hari-hari ke depan jalan tol layang Japek sudah boleh digunakan masyarakat.

Saya yang saban hari melewati jalan tol Jakarta - Cikampek, dan tinggal di Bekasi, kalau ditanya, bagaimana respons saya dengan selesainya pembangunan jalan tol layang Japek ini, senangkah saya atau justru sebaliknya?

Jawabnya, di satu sisi, tentu saja saya merasa senang dengan selesainya pembangunan jalan tol layang Japek ini. Karena dengan begitu berarti selesai juga sudah penderitaan saya selama ini yang secara langsung kena imbasnya, merasakan kemacetan luar biasa di jalur ini.

Senang karena ke depan berarti saya terbebas dari kemacetan di jalan tol yang saya lalui tiap hari selama ini. Atau paling tidak mengurangi kemacetan di jalur ini. Jelas-jelas konsekuensinya pasti volume kendaraan terbagi. Karena ada jalur alternatif dan akses jalan baru, yaitu jalan tol layang Japek.

Tapi, di sisi lain, saya terus terang kurang senang dan kesal juga kalau mengingat penderitaan dan kesengsaraan saya tiap hari dalam tiga tahun terakhir ini selama adanya proyek pembangunan jalan tol layang ini.

Berjam-jam saya menembus kemacetan di jalur pulang pergi dari rumah ke tempat kerja. Pergi kena macet, pulangnya juga kena macet. Padahal kalau lancar ditempuh paling banter memakan waktu cuma 30 menit.

Kawan-kawan saya sampai ada yang berseloroh, "Ente mah bener-bener tua di jalan ya!" Atau ada yang nyeletuk seperti ini, "Ente itu hidup dalam kegelapan. Berangkat (saat) gelap, pulang juga (sudah) gelap. Gelap-gelapan!"

Kondisi kemacetan di jalan tol Jakarta - Cikampek selama ini imbas dari proyek pembangunan jalan tol layang Jakarta - Cikampek yang hari ini (12/12/2019) diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden Jokowi/ foto dok. pribadi
Kondisi kemacetan di jalan tol Jakarta - Cikampek selama ini imbas dari proyek pembangunan jalan tol layang Jakarta - Cikampek yang hari ini (12/12/2019) diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden Jokowi/ foto dok. pribadi
Tiap hari saya harus berjuang melawan hawa nafsu, menahan marah dan kesal, juga harus tetap menjaga ritme kesabaran saya menghadapi kemacetan, imbas pembangunan jalan tol layang Japek ini. (Sudah kayak puasa).

Dan sekarang sudah selesai pembangunan jalan tol layang Japek. Tetapi sayang seribu sayang, tetap saja rasa-rasanya saya tidak akan pernah menikmatinya. 

Karena jalan tol layang Japek ini ternyata digunakan bagi masyarakat yang khusus melakukan perjalanan jarak jauh.

Jalan tol layang ini melintas sepanjang Simpang Tol Cikunir sampai Karawang Timur - Cikampek atau sebaliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun