Mohon tunggu...
Muis Sunarya
Muis Sunarya Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Keren, Album Baru Coldplay "Everyday Life" Sarat Pesan Kemanusiaan

12 Desember 2019   07:05 Diperbarui: 18 Februari 2020   22:17 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada yang berbeda dalam album baru Coldplay, group musik asal Inggris, bertajuk "Everyday Life" yang dirilis tanggal 22 November 2019 yang lalu.

Album ini luar biasa dan menarik karena digarap dengan sangat apik. Lirik-lirik lagunya tampak sederhana, namun sarat makna dan pesan universal.

Mengelaborasi pesan-pesan kemanusiaan, perdamaian, solidaritas, dan empati. Terutama untuk korban akibat perang. Bahkan ada nuansa spiritualitasnya juga.

"Everyday Life" (Bahasa Arabnya, seperti ditulis di cover albumnya menggunakan huruf Arab pula, Al-hayat al- yaumiyah), yang berarti kehidupan sehari-hari. Karena memang lagu-lagu di album ini banyak mengisahkan dan terinspirasi dari peristiwa yang dialami orang dalam kehidupan sehari-hari.

Album ini menjadi istimewa bagi penggemar Coldplay. Karena dalam kurun lima tahun, Coldplay baru mengeluarkan album lagi.

Album ini dibagi dua (double album): Sunrise (syuruq) dan Sunset (ghurub). Ini pun bertuliskan Bahasa Arab yang tertera di cover albumnya.

Coldplay memang memberi dan menyematkan sentuhan Timur Tengah dan Persia pada beberapa lagu. Coldplay tampaknya memang membuat hal yang berbeda. Agak meng-Arab. Arabisasi Coldplay?

Yang jelas, lagu-lagu berjudul Everyday life, Ibnu Adam, Arabesque, dan Orphans, jelas-jelas terasa sangat kental sentuhan Timur Tengah dan Persianya.

Lagu Ibnu Adam (satu-satu judul lagu di album ini ditulis pakai aksara Arab), sebagai contoh. Baik itu judul maupun liriknya saja adalah mengadopsi langsung dari judul puisi tokoh dan penyair legendaris dari negeri Persia, Iran, Saadi al-Shirazi.

Coba saja simak lirik lagu Everyday Life, Ibnu Adam, Orphans, Arabesque, Daddy, Cry Cry Cry, Church, dan yang lainnya, hampir semuanya terselip pesan kemanusiaan.

Ada rasa keprihatinan dan empati dengan realitas yang mereka lihat dan rasakan. Coldplay mengungkapkannya dan meresponsnya lewat media yang universal, yaitu musik.

Sebagaimana Chris Martin (vokalis Coldplay) sendiri menyatakan ketika diwawancara oleh BBC Radio One ketika ditanya pendapatnya soal album terbaru mereka ini.

"It's all about just being human; it [The album] is our reaction to the perceived negativity that's everywhere. And there is a lot of trouble, but there's also so much positivity and so much great life happening. So in a way, it's just trying to make sense of things, saying what we feel and what we see"

"(Album) ini secara keseluruhan sekadar bercerita tentang menjadi seorang manusia. Album ini adalah reaksi kami atas segala hal negatif yang sedang terjadi di mana pun saat ini. Dan memang sedang ada banyak yang mengalami masalah/musibah, tapi banyak juga hal positif dan kehidupan yang luar biasa yang terjadi (saat ini). Jadi, sedikit banyak, album ini hanya ingin mencoba membuat semua itu "sesuatu" masuk akal, mengatakan apa yang kita rasakan dan apa yang kita lihat)". (Sumber ) 

Lagu berjudul "Orphans', misalnya, yang artinya adalah "yatim piatu". Tentu dalam lagu ini maksudnya adalah mereka yang kehilangan orang tua akibat perang.

Lagu ini sebenarnya menceritakan penderitaan dan kesedihan korban akibat perang dan pemboman yang terjadi di Damaskus, ibu kota Suriah tahun 2018. Namun dinyanyikan dengan irama musik yang riang gembira. Agak-agak nge-beat. Malah asyik, enak di telinga.

Di antara beberapa korban adalah Rosaleen, gadis kecil dan babanya (ayahnya), keduanya meregang nyawa akibat ledakan bom.

Inilah cara Coldplay mengekspresikan kepedulian dan empatinya lewat musik. Musik memang bahasa universal yang bisa diterima semua orang tanpa sekat-sekat apa pun yang melekat. Misalnya, warna kulit, etnis, ras, bahasa, agama, budaya, dan seterusnya itu. Yang sering melahirkan sikap diskriminasi dan intoleransi.

Karena itu, Coldplay mengajak kita untuk kembali memahami kemanusiaan kita yang sejati. Yang kadang, bahkan sering kemanusiaan kita terkoyak oleh ambisi kepentingan dan kekuasaan (politik). Akibatnya menghilangkan rasa kemanusiaan kita, dan tidak peduli lagi dengan sesama dan semesta.

Coldplay dalam hal ini, menunjukkan keprihatinan itu. Mereka kembali lewat bermusik dan bernyanyi, menyadarkan kita akan kesamaan hak (HAM) dan sikap egaliterianisme sebagai manusia. Seperti yang dilukiskan dalam puisi Saadi al-Shirazi,"Ibnu Adam"(aslinya berbahasa Persia, kata lain manusia) yang dijadikan salah judul lagu dalam albumnya ini. Walaupun ini semacam musik instrumen pengiring puisi, tapi tetap sangat menyentuh sisi kemanusiaan kita.

"Adam's children are limbs of one body
That in creation are made of one gem.
When life and time hurt a limb,
Other limbs will not be at ease.
You who is not sad for the suffering of others,
Might not deserve to be called human." (
Saadi al-Shirazi )

Bani Adam ibarat anggota dari badan yang sama
Mereka dicipta dari tanah lempung serupa jua
Jika yang satu terluka dan tersiksa karenanya
Maka yang lain akan merasakan sakitnya pula
Kau yang pada derita orang lain memalingkan muka
Tak patut disebut sebagai anak manusia 
(Terjemahan Abdul Hadi W.M.) 

Ini semua sebenarnya adalah ajaran para Nabi. Merupakan pesan profetik dan kemanusiaan dari setiap agama. Pesan universal yang harus terus dirawat. Mengangkat dan menjaga marwah kemanusiaan semesta tanpa batas dan sekat apa pun. Menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai Hak Asasi Manusia (HAM).

Album Coldplay ini sebenarnya (kalau di Indonesia) barangkali kerap disebut sebagai album religi. Karena sarat akan nilai-nilai spiritualitas dan kemanusiaan itu. 

Adalah sang vokalis, Chris Martin sendiri belakangan ini memang sangat meminati dan tertarik (concern and interest) dengan ranah spiritualitas, dan khususnya sufisme. Tokoh seperti Saadi al-Shirazi dan Rumi (Jalaluddin Rumi) sedikit banyak sangat menginspirasi dan memengaruhi sikap hidup dan proses bermusiknya (berkarya).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun