Mohon tunggu...
Muis Sunarya
Muis Sunarya Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Abah, Guru Membaca Saya

14 September 2019   06:00 Diperbarui: 18 September 2019   22:51 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa buku baru koleksi saya yang baru-baru ini atau kali terakhir saya beli. / sumber: foto pribadi

Kemajuan Perguruan Islam atau Pondok Pesantren Al-Khairiyah ini, terlihat dari indikasi banyaknya madrasah, dari tingkat diniyah/ibtidaiyah sampai dengan aliyah, pondok pesantren dan majlis-majlis taklim di Banten dan daerah-daerah luar Banten, seperti Jakarta, Lampung, dan yang lainnya, berdiri dan menginduk ke Perguruan Islam Al-Khairiyah. 

Bahkan sampai namanya pun, tetap menggunakan nama Al-Khairiyah. Karena yang mendirikan itu semuanya alumni Al-Khairiyah Citangkil, dan merasa begitu bangga dengan almamaternya.

Ada beberapa Perguruan Islam atau Pondok Pesantren alumni Al-Khairiyah Citangkil, yang lumayan terkenal dan maju, yang saya tahu, kenal, dan saya masih bisa ketemu pendirinya atau kiyainya. 

Antara lain, misalnya, Pondok Pesantren Al-Khairiyah Delingseng, Cilegon, yang kiyainya adalah KH. Ali Jaya, Pondok Pesantren Al-Khairiyah Rancaranji, Padarincang, yang kiyainya adalah KH. Soenarja, Pondok Pesantren/Perguruan Islam Al-Khairiyah Koja Jakarta Utara, yang kiyainya adalah KH. Zarkoni, dan tentu banyak lagi yang lainnya. Saya tidak hafal.

Cerita tentang Perguruan Islam atau Pondok Pesantren Al-Khairiyah ini yang begitu terkenal dan maju pesat pada zamannya, adalah di saat sebelum terjadi relokasi dan ruilslag (tukar guling) dari lokasi awal didirikan ke lokasi yang sekarang.

Lokasi awal Pondok Pesantren Al-Khairiyah sudah tidak ada lagi. Lokasi itu sekarang menjadi kawasan industri baja PT. Krakatau Steel (KS). Di era pemerintahan orde baru, pada tahun 1978 terjadi ruilslag ke lokasi yang baru terletak di Jl. H. Enggus Arja No. 1 Rt. 01 Rw. 02 Citangkil Kelurahan Citangkil Kecamatan Citangkil Kodya Cilegon Provinsi Banten. 

Di lokasi inilah, tampak bangunan baru nan megah, lengkap dengan fasilitas dan sarana prasarana pendidikan dibangun oleh PT. Krakatau Steel (KS) sendiri.

Sejak itu, entah kenapa dan oleh karena faktor apa sehingga menyebabkan keberadaan Pondok Pesantren Al-Khairiyah berangsur mulai terpuruk. Gaungnya tidak terdengar lagi seperti dulu sebelum terjadi  ruilslag sampai sekarang. Kehebatan dan kemajuan Al-Khairiyah tampak tinggal cerita dan kenangan saja sekarang ini. Masih ada, tapi kondisinya sudah "hidup segan mati tak mau". La yahya wa yamut, orang Arab bilang.

Abah saya sendiri menjadi santri Pondok Pesantren Al-Khairiyah itu sekitar tahun 1960-an. Ia nyantri selama enam tahun, atau setara dengan tingkat tsanawiyah/SMP dan aliyah/SMA.

Sikap Moderat dan Inklusif 

Pondok Pesantren Al-Khairiyah ini punya prinsip sama laiknya pondok-pondok pesantren lainnya yaitu "Berdiri di atas dan untuk semua golongan". Pondok Pesantren ini artinya tidak partisan dan tidak berafiliasi atau underbow ke salah satu organisasi masyarakat (ormas) Islam mana pun, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah atau Persis, misalnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun