"wig?....aku ingin menjadi muslimah sejati sekaligus ingin selamat dari cemooh sosial..." (hal.181)
Tidak hanya Hanum yang memiliki teman-teman yang baik saat berada di Amerika, Rangga pun memiliki rekan yang bisa dianggap sangat membantu untuk menyelesaikan misinya. Seperti Michael Jones, Stefan Rudolfski, Muhammad Khan, dan Markus Reihand. Beberapa tokoh tersebut dinilai mampu untuk menghibur pembaca dengan watak yang mencolok.
Adapun tokoh Philipus Brownm, ialah tokoh yang menjadi kunci dari novel ini. Ialah seorang tokoh yang mengalami perubahan watak yang awalnya ialah seorang yang gila harta dan sombong, namun setelah kejadian WTC,dimana ia dibantu oleh Abe. Hal itu membuatnya sadar dan akhirnya menjadi orang yang dermawan, kaya raya, dan tidak sombong, seperti pada kutipan dibawah ini.
"betapa kekayaan ini justru membuat ita main kikir dan tak pernah hidup tenang" (hal. 213)
"menjadi kaya bukan ditakar dari banyaknya uang yang dia miliki, namun dari seberapa banyak tangan memberi..." (hal. 234)
Sudut pandang dalam novel ini menggunakan posisi "Aku", namun kadang terjadi perubahan tokoh, terkadang "aku" merujuk ke Rangga, terkadang pula "aku" merujuk ke Hanum. Selain itu, gaya bahasa pada novel ini juga bisa dikatakan ringan dan sedikit mengandung unsur roman.
Terakhir, mengenai amanat yang terkandung dalam novel ini. Kita bisa menemukan beberapa amanat seperti Kita harus memupuk rasa toleransi antar sesame umat beragama. Semua orang bebas menganut agama dan mempertahankan keyakinan masing-masing. Sebisa mugkin kita harus tinggalkan diskriminasi terhadap golongan tertentu dan kemerdekaan milik setiap orang, tidak boleh berburuk sangka terhadap perbuatan orang lain dan selalu teguh dalam pendirian dan ulet.
Mengenai kepengarangan, Hanum Salsabila Rais adalah putri kedua Amien Rais. Lahir pada 12 April 1982 di Yogyakarta. Menempuh pendidikan dasar sampai mendapat gelar dokter gigi di FKG UGM. Dan memulai kariernya sebagai presenter salah satu stasiun televisi Indonesia.
Mendapatkan kesempatam untuk tinggal di Austria selama 3,5 tahun bersama Rangga Almahendra. Â Mengenyam pengalaman sebagai jurnalis dan video podcast film marker di Executive Academy Vienna, dan sebagai koresponden untuk detik dot com selama 3 tahun. Karena pengalaman inilah, Hanum mendapatan inspirasi untuk membuat novel "Bulan Terbelah diLangit Amerika
Dalam menulis novel "Bulan terbelah di Langit Amerika", tidak hanyak Hanum yang menjadi pengarang, namun juga sang Suami yang mendukung semua karya sastra Hanum. Rangga Almahendra, menamatkan pendidikan dasar hingga sekolah menegah di Yogyakarta, lalu meneruskan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung (ITB), dan S2 yang digeluti di Universitas Gajah Mada (UGM), meneruskan S3 di WU Viena, lulus dengan apresiasi cumlaude.
Bukan hanya unggul dalam menyampaikan pesan, penulis juga menyelipkan beberapa nilai moral yang dapat kita telaah seperti sikap seorang anak yang ingin membuat orangtuanya selalu bahagia, tergambar ketika Gertrud yang selalu mematuhi orangtuanya sampai akhir hayatnya. Kemudian, sikap penuh rasa tanggung jawab yang patut dicontoh saat melalukan tugas. Seperti apa yang dilakukan Hanum saat diberi perintah atasannya untuk membuat artikel "Would world be better without Islam?".
