Mohon tunggu...
Muhtar Utta
Muhtar Utta Mohon Tunggu... -

Guru di MTs Negeri Sinjai Borong. Madrasah yang kelak akan mencetak orang-orang besar yang bermanfaat untuk agama dan negara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berubah! Ikut Dogmit, Jadi Guru ala "Power Rangers"

24 Februari 2018   12:32 Diperbarui: 24 Februari 2018   13:05 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Masih pada ingat kan film kartun Power Rangers? Anda yang lahir di zaman old era tahun 80 dan 90 an pastinya familiar dengan film ini. Bayangkan saja hari ahad pada nongkrong berjamaah di rumah tetangga hanya untuk nonton 'Power Rangers"..hehe

Berubah..berubah... nah kalau sudah sampai pada tahap ini mata-mata kita begitu khusyuk menyaksikan layar tv, melihat metamorfosis para ranger bergabung menjadi sesosok pahlawan super hero "Megazord". Biasanya gak pakai lama musuh-musuh power rangers akan kalah seketika, maka lagi-lagi sang musuh seperti Rita Repulsa, Goldar dan Lord Zeed harus gigit jari menelan kekalahan.. sekedar info yah, nama itu diantara deretan musuh PR zaman old..hehe (kelihatan banget tuanya)

Nah..diatas kan lagi curcol soal PR dan bernostalgia masa dahulu..lalu apa hubungannya Power Rangers dengan guru? Sebenarnya sederhana saja, menjadi seorang guru tidak dituntut harus menjadi seorang super hero layaknya Megazord tetapi seorang guru sangat dituntut untuk berubah.

Berubah itu sebuah keniscayaan bagi seorang guru.dalam film  PR misalnya, biasanya para ranger sebelum berubah akan mengalami kekalahan dari para musuh, namun setelah mereka capek-capek berteriak BERUBAH maka muncullah sosok Megazord yang behasil menumpas musuh-musuhnya.

Berkaca dari hal itu maka seharusnya para juga guru harus BERUBAH dong yah. Guru yang tidak berani berubah berarti guru yang siap kalah, karena mereka akan tertinggal dengan perkembangan zaman dan teknologi, sedangkan pendidikan akan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi. Kalau gak mau berubah maka siap-siap saja dengan predikat "guru zaman old" melekat pada diri bapak dan ibu..mengikuti jejak sang guru Umar Bakri..hehe

Jadi Bapak Ibu, keywordnya adalah BERUBAH.. dan  jika ingin berubah guru harus belajar, melatih dan mengupgrade diri dong. Lalu, caranya bagaimana? Caranya gak terlau susah  koq, rekan-rekan guru sekalian bisa menambah kompetensi diri dengan mengikuti berbagai diklat baik yang offline maupun online.

Wabilkhusus bagi saya pribadi yang sering mengalami kekecawaan jika harus mengikuti diklat secara offline maka lebih memilih untuk mengikuti diklat online. Karena bagi saya ikut diklat online itu lebih enjoy, bisa mengatur waktu dan diskusi yang terarah. Pernah beberapa kali saya dikecewakan mengikuti diklat offline karena kadang perencanaan materinya yang tidak matang, pelaksanaan diklat yang jauh dari harapan, plus tenaga yang terkuras karena harus mengikuti diklat dari pagi sampai sore atau long march sampai malam.

Belum lagi diklatnya yang kaya akan "ceramah" dan miskin praktek jadi kesannya seperti majelis taklim...hehe.. akhirnya selesai diklat, sertifikat bisa didapat tapi ilmu menguap entah kemana. Makanya saya melihat ikut diklat online yang terstruktur itu jauh lebih mengasyikkan dan bermanfaat. Isinya semuanya daging bukan cuma kulit dan tulang.

Saya katakan ikut diklat online lebih berfaidah (bukan berarti yg offline nirfaidah yah), karena kebetulan diklat online yang pertama kali saya ikuti adalah Diklat Online Guru Melek IT (Dogmit) yang diampu oleh pak Sukani, makanya kesan yang saya peroleh sungguh luar biasa..entah kalau saya ikut program diklat online yang lain..hehe. Saya jatuh cinta ikut Dogmit sejak pandangan pertama..ciee. makanya saya ikut lagi setelahnya, lagi dan lagi.

Just info, ini keikutsertaan saya ikut Dogmit  yang keempat kalinya loh, Alhamdulillah diklat kali ini masih sama seperti yang dulu, selalu ngangening dan melelahkan karena tugasnya lumayan..hehe. tapi eits..jangan salah, meskipun tugas menumpuk tapi yang pasti ada perubahan besar dalam diri kita setelah mengikuti diklat ini terutama soal skill dalam menerapkan IT pada pembelajaran. Ini bukan promosi yah..tapi ini testimony ala kadarnya eh..apa adanya ^^.

Materi diklat di angkatan 3 kali ini sangat menantang loh, jika selama ini kita adalah gamer dari berbagai aplikasi games yang ada, di diklat malah kita dituntut untuk jadi developer games (wuihh keren..hehe).. apliasi game sederhana dengan menggunakan media power point tapi tentunya sangat bermakna dalam pembelajaran.. penasaran kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun