Mohon tunggu...
Muhamad Sulaiman
Muhamad Sulaiman Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Aku berpikir maka aku menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pancasila sebagai Konsensus

1 Juni 2020   13:30 Diperbarui: 1 Juni 2020   13:42 6153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usia bangsa Indonesia akan menginjak 3/4 abad atau 75 Tahun  yang ditandai dengan di proklamirkannya Indonesia sebagai negara yang merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.

Perjalanan Indonesia untuk menjadi sebuah bangsa berdaulat menemui lika-liku, salah satunya adalah proses ketika hendak menentukan landasan dalam bernegara yaitu pancasila. sebelum masuk pada tema pembahasan, rasanya kurang lengkap jika tidak diuraikan cuplikan-cuplikan yang terjadi pada saat proses penentuan pancasila.

Menurut hemat saya, titik temu bangsa Indonesia dalam proses mendapatkan kemerdekaan dimulai dari ketika pembentukan BPUPKI (29 April 1945) yang mana tugasnya adalah untuk mempersiapkan kemerdekaan dengan komposisinya berjumlah 67 orang. Setelah BPUPKI selesai dengan tugasnya, kemudian dilanjutkan dengan pembentukan PPKI (7 Agustus 1945) yang anggotanya berjumlahkan 21 orang dan diberikan mandat untuk mempercepat pelaksanaan kemerdekaan Indonesia dan menindaklanjuti segala gagasan yang dihasilkan pada sidang BPUPKI.

Pada saat sidang BPUPKI pertama yang dilakukan pada tanggal 29 Mei - 1 Juni 1945, sejumlah tokoh mengusulkan idenya mengenai rumusan dasar negara, diantara itu terdapat ketiga tokoh sentral dalam pemberian usulan tersebut diantaranya, Moh Yamin, Soepomo dan Soekarno.

Moh Yamin memberikan usulan pada sidang pertama pada tanggal 29 Mei yang disampaikan secara lisan, terangkum dalam 5 asas yaitu :

1. Peri Kebangsaan

2. Peri Kemanusiaan

3. Peri Ketuhanan

4. Peri Kerakyatan

5. Kesejahteraan Rakyat.

Dalam penyampaian lain yang dilakukan secara tulisan terdiri atas :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun