Dalam ilustrasi yang Vaden paparkan sebetulnya mengarahkan kita untuk senantiasa melakukan investasi. Alih-alih investasi keuangan yang menurut saya itu cukup rumit dijelaskan-dan saya bukan pakar investasi. Saya akan melakukan pendekatan lain pada konsep investasi itu.
Mumpung tepat saat Ramadhan, investasi akhirat lebih tepat kita praktikan. Tapi pastikan dulu kita tahu prioritas belanjaan mana yang akan kita beli, barulah berinvestasi.
Dalam al-Quran, Allah SWT berfirman, pada QS. Al-Baqarah (2:261) yang berbunyi: "Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap- tiap bulir seratus biji Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah maha luas karunia-Nya lagi maha mengetahui."
Lihatlah biaya tersembunyi yang telah Allah sediakan jika kita mau berinvestasi, yang memang kadang kita luput untuk menyadari, kita [masih] terjebak oleh konsep biaya peluang.
Mungkin jika saya ngabuburit bareng Dana saya akan memberikan saran "Kamu gak usah beli sirup seharga 10 ribu ini, sirup yang lima ribu juga banyak, jadi beli saja sirup dengan harga lima ribu. Kamu nanti dapat dua, deh. Satu buat kamu, satunya lagi buat aku...hehehehe"