Mohon tunggu...
Muh sayful
Muh sayful Mohon Tunggu... Editor - Mengerjakan tugas essay

Saya seorang mahasiswa dari salah satu universitas di makassar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Candu TikTok di Tengah Pandemik

20 Mei 2020   19:32 Diperbarui: 20 Mei 2020   19:29 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Tiktok adalah subuah  aplikasi video pendek buatan perusahaan teknologi cina, ByteDance Inc, yang diresmikan pada bulan September 2016.  Tiktok resmi masuk ke Indonesia pada saat setahun setelah peresmiannya di Cina, awal mula kemunculan tiktok Indonesia pun meledak sesuai dengan dengan target tim marketing tiktok sendir, i target dari pengguna tiktok itu sendiri adalah kalangan remaja, akan tetapi generasi anak -- anak di Indonesia pun memiliki rasa ingin tahu yang cukup besar terhadap tiktok. Bahkan dari survey yang dilakukan pengguna tiktok sendiri lebih banyak digunakan oleh generasi anak- anak, yang usianya berkisar dari 7 -- 15 tahun.  

Dari hal ini pula lah mengapa tiktok mengundang kontroversi karena sebagian besar masyarakat Indonesia menolak keberadaan tiktok karena dianggap tidak pantas, tepat pada tanggal 3 juli 2018 Kemenfominfo telah resmi memblokir tiktik dari Indonesia. 

Ada berbagai alasan yang diberikan dari pihak Kemefominfo dalam memblokir aplikasi tersebut salah satunya ialah adanya konten yang berbau negative dan pengaturan umur pengguna yang terlalu dini .  

Setelah ada pemblokiran dari pihak komenfominfo pihak dari tiktok langsung datang ke Indonesia untuk menyesaikan masalah yang sedang terjadi hasil dari pembicaraan kemenfominfo dan CEO tiktok memutuskan akan membuka kembali pemblokiran tiktok apabila syarat yang di berikan pada pihak tiktok telah terlaksana.

Setelah sebagian besar masyarakat Indonesia menolak keberadaan tiktok dan bahkan beberapa orang membully para pemain tiktok, namun hal itu sekarang malah berbanding terbalik karena di tengah masa pandemic di Indonesia para pengguna tiktok melonjak pesat bahkan dari berita yang terupadet unduhan tiktok pada masa pandemic sekarang ini sudah mencapai 2 milliar lebih. 

Bahkan pengguna aktif tiktok mencapai 625 juta lebih besar dibandingkan instagram, bukan hanya di Indonesia lonjakan penggunaan aplikasi  tiktok ini tetapi Negara laiinya pun mengalami hal yang sama seperti di Eropa pengguna tiktok meningkat menjadi 35 %, di Amerikat Serikat juga mengalami hal yang sama pengguna aplikasi tiktok meningkat menjadi 18% dalam sepekan. Bahkan kesuksekan yang telah di raih tiktok bulum bisa dikalahkan oleh indutri besar di Cina lainnya seperti Alibaba dan Tencet.

Ditengah pandemic ini banyak pengguna social media yang membuat video tiktok sebagai hiburan dan sarana untuk menyalurkan kreativitas mereka agar tidak merasa bosan saat dirumah.

Video -- video yang ada pada aplikasi tiktok sangat beragam dan sebagian besar konten yang dibuat  bermanfaat bagi penonton contoh tutorial memasak, informasi mengenai perkembangan covid 19, dan masih banyak lagi tetapi dibalik banyaknya video yang bermafaat di tiktok ada sebagian juga yang membuat  video yang kurang mendidik dan bermanfaat seperti video seseorang yang sedang marah -- marah dan curhat munurut saya video seperti itu tidak pantas di pertontonkan apa lagi banyak orang yang akan melihatnya dan baisanya video seperti ini akan mendapatkan bullyan dari netizen.  

Dengan maraknya pengunaan tiktok ditengah pandemic ini jangan sampai kita terlalu menjiwai dan mengabaikan hal -- hal yang lain, selain menggunakan tiktok atau social media untuk menghibur diri kita juga dapat melakukan hal yang lebi posotif lainnya seperti bercengkrama dengan keluar, belajar memasak, berolahraga dan kegiatan positif lainnya.


 Penulis     : Sri Lusi Rahmawati Surun
Asal          : Mahasiswa UNM Prodi Sosiologi Angkatan 18

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun