Nama Penulis        : Ahmad Sahide
Tahun Terbit        : 2020
Penerbit             : The Phinisi Press Yogyakarta
Jumlah Halaman     : x + 241 halaman
Nomor ISBN Â Â Â Â Â Â Â Â : 978-602-6941-61-9
Judul Buku           : Demokrasi dan Mahkota Politik (Catatan
Reflektif Kebangsaan)
Mengerikan melihat apa yang terjadi kalau ambisi dan kekuasaan tumbuh dan berkembang dalam benak orang id*ot -- Dhuong Thu Huong (Halaman 124).
Negeri kita, Indonesia pada saat ini sudah dipenuhi oleh orang-orang yang merasa bahwa mereka mampu untuk memimpin Indonesia. Mereka berusaha untuk menjual janji-janji palsu mereka kepada masyarakat. Para calon pemimpin ini berusaha untuk menjadi figur mulia bak pahlawan dan pejuang yang dermawan serta baik hati. Dibalik segala motif yang mereka lakukan sesungguhnya mereka tidak memiliki nilai-nilai pengabdian kepada bangsa. Mereka sesungguhnya merupakan budak harta yang hanya ingin memperkaya diri demi memuaskan kerakusan mereka. Hal ini terbukti dengan banyaknya permainan uang yang dilakukan pada dasarnya tidak hanya terjadi di pemerintahan pusat tetapi juga terjadi di segala sektor pemerintahan. Permasalahan diatas merupakan salah satu esai yang terdapat dari buku kumpulan esai Demokrasi dan Mahkota Politik Catatan Reflektif Kebangsaan.
Buku ini merupakan lanjutan dari kumpulan esai sebelumnya yaitu, Kebebasan dan Moralitas, Kekuasaan dan Moralitas, dan Demokrasi dan Moral Politik. Esai-esai yang terdapat dalam buku ini kebanyakan menceritakan mengenai perjalanan politik Indonesia. Terdapat berbagai cerita mengenai tokoh-tokoh politik yang berpengaruh terhadap politik Indonesia seperti, Jokowi, Megawati, SBY, dan lain sebagainya. Problematika politik bangsa Indonesia juga ikut dimasukkan kedalam buku ini. Diharapkan dengan membaca buku ini, para pembaca dapat mengerti mengenai pergeseran figur sentral di Indonesia hingga berbagai isu yang ikut mewarnai cerita politik di Indonesia.
Banyak tokoh politik Indonesia yang menarik untuk kita gali lebih dalam perannya dalam cerita politik di Indonesia. Terdapat cerita mengenai Apakah Jokowi merupakan tokoh yang anti-pencitraan? Jokowi yang selama ini dikenal sebagai tokoh yang tidak suka melakukan pencitraan. Akan tetapi, terdapat beberapa bukti bahwa sesungguhnya Jokowi telah melakukan pencitraan. Salah satunya adalah Jokowi sering terlihat menggunakan kemeja kotak-kotak merahnya, hal ini tentu memiliki makna yang ingin disampaikan Jokowi kepada publik. Tentu hal ini merupakan pencitraan politik, kalau tidak Jokowi tentu saja tidak akan menggunakan pakaian dengan tema yang sama berkali-kali.