Mohon tunggu...
Mohammad Rafi Azzamy
Mohammad Rafi Azzamy Mohon Tunggu... Penulis - Seorang Pelajar

Menjadi manusia yang bersyukur dengan cara bernalar luhur dan tidak ngelantur | IG : @rafiazzamy.ph.d | Cp : 082230246303

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mengenang Gestapu: PKI Bukan Marxisme Orisinil dan Komunisme Riil

30 September 2020   15:08 Diperbarui: 1 Oktober 2020   04:31 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber-sumber gambar: new-democrats.com - insideindonesia.org

Mungkin alasan pembantaian, kudeta dll, oleh kaum leninis atau stalinis, yang dianut oleh orang-orang PKI, diartikan sebagai proses transisi menuju cita-cita masyarakat tanpa kelas, karena dengan berkuasa, maka semakin mudah pula mendirikan suatu negara atau semacamnya tanpa kaum borjuis dan mendukung kesejahteraan kaum protletar. Secara logis bisa saja hipotesis tersebut dikatakan benar, tapi mereka lupa mendemakrasikan antara deduksi logis (logika) dan Induksi Empiris (sejarah) pada argument mereka, sehingga yang demikian mereka lakukan sudah melupakan asas fundamental dan fenomena historis dari ideologi komunis maupun marxis.

Marx akan menangis melihat ini, karena akibat perilaku Lenin, Stalin, hingga Musso dengan PKI-nya. Marx-pun dicap sebagai seorang filsuf yang sadis dan tak memiliki empati etis oleh kebanyakan ummat manusia di seluruh dunia.

Dan memang perlu diingat, betapa banyaknya dosa PKI dan Orba di negri ini, karena demi kepentingan politis, juta-an manusia berbangsa Indonesia harus terbunuh dengan sadis, semoga hal tersebut tak terulang lagi di negri kita yang tercinta ini.

Terimakasih, bila ada salah kata dan semacamnya, saya mohon maaf sebesar-besarnya, tentunya saya juga menerima kritik dan saran di kolom komentar, jangan lupa bila bermanfaat bagikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun