Mohon tunggu...
Mohammad Rafi Azzamy
Mohammad Rafi Azzamy Mohon Tunggu... Penulis - Seorang Pelajar

Menjadi manusia yang bersyukur dengan cara bernalar luhur dan tidak ngelantur | IG : @rafiazzamy.ph.d | Cp : 082230246303

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Chaos Theory dan Kekuasaan Tuhan di Alam Semesta: Korelasi Kausal Antara Ciptaan dan Penciptannya

14 September 2020   12:26 Diperbarui: 14 September 2020   12:37 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : olahan pribadi via canva

Chaos theory adalah paradigma yang membantu saya untuk merasakan keasyikan belajar sains dan ilmu pengetahuan. Emm ngomong-ngomong pembaca pernah atau tidak mendengar sesuatu mengenai chaos theory? Kalau tidak, akan saya tuntun memasuki taman bermain ilmu pengetahuan yang mengasyikkan. Kalau iya, mungkin pembaca akan tertawa renyah ketika membaca artikel saya yang satu ini. 

 Hukum kausalitas atau biasa disebut hukum sebab-akibat, adalah hukum yang menjelaskan setiap kejadian dialam semesta ini, mulai dari kehadiran manusia, pertumbuhan pada lingkungan, perkembangbiakkan hewan dan semacamnya. Oleh sebab itulah, tak sedikit ilmuan yang mengatakan bahwa hukum kausalitas adalah hukum yang mengatur alam semesta ini, walau ada juga yang tak setuju seperti David Hume dkk. 

 Masih didalam konsep kausalitas, karena chaos theory sangat ber-korelasi dengan hal ini, Francis Bacon dalam bukunya yakni novum organum, menjelaskan perihal perumusan sebuah permasalahan kausal (sebab-akibat) dengan beberapa metode seperti : Metode kesamaan, Metode perbedaan dan Metode keseiringan. 

Menurut Bacon, pemikiran manusia seringkali salah secara saintifik, beliau menjelaskannya dalam konsep 4 idola pikiran, yakni : 

1.Idola Tribus (idols of the tribe) :

Plam semesta antropomorfis berangkat dari manusia

2. Idola Specus (idols of the cave) :

Pemahaman menggunakan latar belakang

3. Idola Fori (idols of the market place) :

Kesalahpahaman terhadap bahasa

4. Idola Theatri (idols of the theatre) :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun