Keterampilan Berbicara dalam Presentasi Ilmiah Mahasiswa

Dikutip dari buku Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi yang disusun oleh Sukirman Nurdjan, S.S., M.Pd., Firman, S.Pd.,M.Pd., dan Mirnawati, S.Pd., M.Pd. pada bab yang ke-7 disebutkan bahwa presentasi merupakan keterampilan berbicara di hadapan hadirin dan merupakan kegiatan yang lazim dilakukan dalam dunia ilmiah, yang memiliki fungsi untuk menyebarkan informasi ilmiah. Maka mahasiswa dilibatkan dalam melakukan presentasi, mulai dari menyusun bahan, membuat alat peraga dengan bantuan teknologi informasi, menyajikannya dan merevisi berdasarkan umpan balik dari hadirin.

Maka mahasiswa yang merupakan intelektual yang berkewajiban menyebarkan ilmu yang dimilikinya, kemahiran untuk melakukan presentasi ilmiah merupakan suatu kebutuhan. Agar presentasi ilmiah dapat berjalan dengan efektif, ada kiat-kiat yang perlu diterapkan, yakni menarik minat peserta, menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas, dan menjaga etika ketika tampil di depan forum ilmiah.

Melangkah ke kiat yang pertama adalah menarik minat dan perhatian pada topik atau masalah yang dibahas, seorang penyaji dapat menggunakan media yang menarik (media visual seperti gambar dengan warna yang menarik, ilustrasi, video, gerak animasi dan lain sebagainya). Dengan mengetahui latar belakang peserta, dan menjaga suara agar tidak monoton serta terdengar jelas oleh seluruh peserta yang berada di suatu ruangan.

Dan selanjutnya menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas penyaji harus menaati bahan yang telah disiapkan dan memberi penjelasan singkat, padat, terhadap butir-butir inti. 

Dan yang terakhir adalah menjaga etika yang berlaku dalam presentasi. Karena etika merupakan sesuatu bagian yang sangat penting dan berkaitan dengan keyakinan dan prinsip mengenai mana yang benar dan mana yang salah. Maka seorang penyaji atau mahasiswa di tuntut untuk memegang sebuah kaidah penting menjaga etika adalah "menjaga perilaku agar tidak merugikan orang lain". Kerugian mencakup hak atau kesempatan, kehilangan muka, dan tersinggung perasaannya.

Kemudian tata cara presentasi ilmiah. Presentasi akan berhasil jika penyaji menaati tata cara yang lazim. Pertama, penyaji perlu memberi informasi kepada peserta secara memadai. Kedua, penyaji menyajikan bahan dalam waktu yang tersedia. 

Untuk itu, penyaji perlu merencanakan penggunaan waktu dan menaati panduan yang diberikan oleh moderator. Ketiga, penyaji menaati etika yang berlaku di forum ilmiah. Dan di dalam forum tersebut terdapat penyaji, pemandu (moderator), notulis, peserta, dan teknisi. Semua pihak wajib melakukan tugasnya dan menjaga agar jalannya presentasi ilmiah dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan.

Dalam era teknologi informasi, presentasi ilmiah dengan memakai multimedia sudah menjadi kebutuhan karena beberapa alasan. Pertama, presentasi akan menjadi menarik karena penyaji dapat membuat manuver dalam memvariasi teknik penyajian bahan, termasuk melalui animasi. Kedua, penyaji dapat menghemat waktu karena dapat mengoreksi bahan sewaktu-waktu diperlukan. 

Ketiga, penyaji dapat memberikan penekanan pada butir permasalahan yang dikehendaki secara menarik. Dan presentasi ilmiah pada dasarnya adalah mengomunikasikan bahan ilmiah kepada peserta forum ilmiah. Oleh karena itu, dalam presentasi ilmiah berlaku prinsip-prinsip komunikasi.