Mohon tunggu...
Muh Luthfi
Muh Luthfi Mohon Tunggu... Penulis - Yakin usaha sampai

Hidup mulia atau mati syahid

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

"Hantu" Corona dan Propaganda Status Negara Maju

23 Maret 2020   12:43 Diperbarui: 23 Maret 2020   12:47 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi via KOMPAS.com

Akhir-akhir ini dunia memang ramai oleh sebuah hantu dengan gaya baru, hantu tersebut tidak lain bernama " Virus Corona" yang tak ubahnya seperti suatu enigma yang mampu  membuat dunia jungkir balik mengahadapinya dan mengantisipasinya termasuk Indonesia.

Virus corona memang sudah di akui oleh dunia bahwa awal mulanya berasal dari wuhan, wilayah tersebut merupakan bagian dari wilayah negeri tirai bambu (china). Dari negeri tirai bambu tersebut, virus corona menyebar hingga kepelosok dunia dan kurang lebih 2.000 jiwa sudah meninggal dunia akibat terserang virus corona.

Virus corona bukan hanya menimbulkan korban jiwa, namun corona pun hingga saat ini memang masih menghantui berbagai aspek kehidupan social bagi seluruh masyarakat dunia termasuk Indonesia. Akibatnya banyak tokoh dan pakar merasa terundang untuk mengkaji fenomena tersebut, mulai dari aspek biologi, theology, dan aspek ekonomi.

Dalam aspek biologi, virus corona oleh WHO dinamai sebagai covid-19. Sebuah riset yang dilakukan oleh Fuk-Woo Chan Dkk menyebutkan bahwa virus corona baru ini memiliki kesamaan genitik dengan virus yang menyebabkan SARS pada manusia dan virus corona yang menyerang kelelawar dan kemudian komite taksonomi virus internasional memberi nama virus ini dengan SARS-Cov-2 dengan gejala yang sama dengan SARS yang sempat menyerang pada 2002-2003.

Dalam aspek theology, penulis mengutip dari pendapatnya anton permana (dirktur forum musyawarah majelis bangsa indonesia). Beliau memberikan hipotesa mengenai china sebagai Negara yang baru menjadi Negara raksasa dunia, bahwa virus tersebut akibat dari  berbagai pernyataan (kesombongan) akan kemajuan Negara china dan kezdhaliman pemerintah china terhadap orang-orang muslim Uyghur.

Sedangkan dalam aspek ekonomi, penulis sendiri memberikan hipotesa bahwa virus tersebut merupakan sebuah konspirasi dari akibat yang ditimbulkan karena adanya perang dagang antara Amerika Serikat dengan china. Kedua Negara tersebut memang sebelumnya pernah bertikai dalam hal kebijakan ekonomi di masing-masing Negara tersebut. 

Dalam hal ekonomi global, penulis memang menyoroti kondisi dunia akibat adanya virus corona tersebut. Wal hasil penulis banyak menemukan refrensi dan bukti bahwa virus corona ini memang afek dari perang dagang. Refrensi yang di gunakan oleh penulis diantaranya adalah pendapatnya bossman mardigu wowik dan pengamatan yang dilakukan oleh anton permana yang pada intinya semua pendapatnya sama bahwa virus corona ini adalah serangan operasi intelegen yang di lancarkan oleh  Amerika ke China.

Selain hipotesa tersebut penulis juga mengamati geliat dari kondisi ekonomi dunia akibat dari efek yang ditimbulkannya. Yang pertama adalah mengenai Wuhan, dan sudah kita ketahui bahwa wuhan sendiri merupakan salah satu tempat dimana ekonomi China bekembang dengan pesatnya namun mengapa wuhan menjadi satu-satumya tempat pertama kali virus tersebut muncul?.

Kedua, dari awal perang dagang antara Amerika Serikat vs china keduanya memang sangat memiliki optimisme dan saling bersaing satu sama lain dengan harapan happy ending akan diraih oleh salah satu Negara tersebut, perang dagang belum berhasil, perang biologipun di lancarkan yaitu melalui virus corona dan penulis mengamati dengan serangan biologi ini kayaknya berhasil. 

Hal itu di dunkung oleh kondisi China yang tak ubahnya seperti rumah yang tak berpenghuni, ekonomi lumpuh total, Negara kacungnya pun membatasi turis yang berasal dari China, produk-produk yang dihasilkan oleh China, dan di CNBC Indonesia yang mengutip dari CNBC international  telah memberitakan bahwa ternyata China akan memangkas bea masuk impor berbagai produk AS senilai 75% milliyar. Dengan asumsi bea masuk yang sebelumnya 10% akan di pangkas menjadi 5%, dan yang sebelumnya 5% akan di pangkas menjadi 2,5%. Kelihatanya dalam hal ini Amerika berhasil dan menang dalam kontestasi ini.

Dari berbagai refrensi dan pengmatan yang dilakukan oleh penulis, tentu penulis memberikan asumsi bahwa dampaknya sangat berpengaruh terhadap perekonomian dunia khususnya Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun