Mohon tunggu...
Din Muhidin
Din Muhidin Mohon Tunggu... Penulis - Motivator

Menulis untuk berbagi informasi, ide atau gagasan. Bertujuan, dapat bermanfaat terhadap sesama. I IG: dinmuhidin10

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Pengalaman Pribadi: Jangan Sembarangan Service Laptop

2 Oktober 2021   01:06 Diperbarui: 2 Oktober 2021   01:16 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sebuah laptop. Sumber: Pixabay.com

Di zaman sekarang ini fungsi laptop punya peran yang sangat penting. Sebab tanpa laptop jadi 'mati kutu.' Gak bisa kerja. Pekerjaan pun jadi terhambat.

Umur laptop sekitar 7 (tujuh) tahun. Merek asal Paman Sam, Amerika Serikat. Warna hitam, ukuran 10 inch. Laptop keduaku. Laptop pertama ukurannya lebih kecil, rusak. LCD-nya bergaris-garis. Merek yang sama. Kala itu untuk memperbaikinya terbilang mahal. Akhirnya memilih laptop baru.

Aku termasuk orang yang berhati-hati. Apalagi punya barang yang penting. Seperti laptop. Karena 'jantung' pekerjaan menggunakan laptop. Namun, ketipu juga.

Padahal meyakini tidak ditipu. Karena percaya, teman. Teman satu kantor. Orang yang biasa berhubungan dengan IT dan komputer.

Sangat percaya. Keluhan ketika itu laptop terasa berat. Kemudian dia menyarankan untuk mengganti hardisk. Hardisk adalah diibaratkan sebuah nyawa bagi pengguna dalam komputernya. Ya, tempat menyimpan segala data. Ketika itu biayanya plus jasanya sebesar Rp 700 ribu.

Selang sekitar dua tahun kemudian. Laptop kembali bermasalah. Laptop lama loading setelah dihidupkan. Di-restart berkali-kali masih sama. Lama - mata jadi pusing lihat layar laptop. Sekitar 30 menit belum loading-loading.  Ada apa?

Namun, ketika ingin diperbaiki teman tersebut. Dia sudah pindah kerja. Masih menjalin komunikasi, dia menyarankan untuk mengganti windows 10, ke yang lebih rendah. Karena alasannya daya kerja laptop keberatan. Dia menyarankan sebuah tempat khusus service laptop. Dekat sebuah kampus, di kawasan Jakarta Barat. Dari penuturan si dia, bukan dia yang men-service, dikasikan ke orang lain. Katanya dilihatin. Katanya emang udah nggak ada kipasnya. Duh!.

Nah, ketahuan ada yang tidak beres di laptop aku adalah ketika diservice di tempat lain. Disarankan teman, service di temannya. Dia sarjana informatika. Sebut saja namanya Toni. Katanya Toni itu sering service laptop kawan-kawannya. Dan katanya tidak mengecewakan.

Penampakan laptop kipas internal dibegal. Sumber: Dokpri
Penampakan laptop kipas internal dibegal. Sumber: Dokpri
Dari dia, saya baru tahu. Kalau laptop kipasnya 'dibegal'. Gak ada kipas internal. Toni juga heran, di bagian keyboard banyak rambut-rambut. Juga ada baut-baut yang diganti. 

Percaya tidak percaya sih.Toni menyarankan untuk meng-upgrade RAM. Hal itu, kata dia agar laptop tidak lama loading-nya. RAM adalah semakin banyak RAM yang dimiliki, maka akan semakin cepat untuk mengakses apapun. Intinya, semakin besar RAM, cepat untuk membuka aplikasi dan file di Windows.

Dua Minggu 'Digarap'. Jadi upgrade RAM, plus bayar jasa keluarkan uang Rp 600 ribu. Kecewa lagi. Loading masih sama. Masih lama. Intinya tidak bisa memperbaiki. Malah menyarankan untuk dibawa ke tukang service garansi. Waduh. Lempar tanggungjawab. Menyerah gak bisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun