Mohon tunggu...
Fakhruddin
Fakhruddin Mohon Tunggu... -

Pendidikan Bahasa Arab Uin Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Misteri Belajar Bahasa Arab

26 September 2018   23:16 Diperbarui: 26 September 2018   23:33 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membahas bahasa arab sudah tidak asing lagi ditelinga kita, bahkan bahasa arab sudah menjadi bagian bahasa resmi PBB. Kalau kita mendengar kata arab sudah pasti identik dengan umat islam. Karena bahasa arab muncul dari bangsa arab dimana tempat asal mulanya umat islam khususnya ummat Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam.

Dikalangan umat islam belajar bahasa arab merupakan hal yang wajar, lantaran kitab suci umat islam ditulis dengan menggunakan bahasa arab. Belajar bahasa arab bagi ummat muslim tak lain adalah untuk memahami bahasa al-qur'an. Meski tak semuanya sependapat namun realita yang ada di Negara kita ketika ditanya apa tujuan belajar bahasa arab mayoritas menjawab lughotuna (bahasa kita) yang tak lain adalah bahasa al-qur'an. Sehingga mayoritas umat muslim menyimpulkan belajar bahasa arab hanya sebatas mempelajari bahasa Al-qur'an dan memahami isi teks yang terkandung di dalamnya.

Namun menurut salah satu dosen Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Ust. Uril Bahruddin menyimpulkan tak sesederhana itu dalam belajar bahasa arab. Jika memang belajar bahasa arab hanya untuk memahami isi al-qur'an mengapa non-muslim banyak yang mempelajarinya. Memang, tidak salah kalu kita menyebutkan tujuan utama dalam belajar bahasa arab adalah mempelajari bahasa al-qur'an. Akan tetapi diluar itu masih banyak keuntungan-keuntungan dalam mempelajarinya.

Ustadz Uril Bahruddin salah satu dosen UIN yang memang ahli dibidang bahasa Arab pernah meneliti pembelajaran bahasa arab di Negara jerman, mayoritas peminat pembelajar bahasa arab adalah non-muslim. Kenapa demikian? Mengapa orang non-muslim tertarik mempelajarinya? Dan apa sebenarnya yang menjadi misi non-muslim?

 Ternyata memang tidak sesederhana itu dalam mengartikan tujuan belajar bahasa arab. Okelah memahami isi al-qur'an memang sudah menjadi misi utama umat muslim dalam mempelajarinya. Namun bagi non-muslim belajar bahasa arab adalah kehidupan. Seperti yang disampaikan Ustadz Uril, bahwa mahasiswa non muslim di Negara jerman mempelajari bahasa arab merupakan kehidupannya. Dari bahasa arab dia bisa hidup, dari bahasa arab dia bisa makan, dari bahasa arab dia bisa memenuhi segala kebutuhannya. Mengapa demikian ?, karena ia belajar bahasa arab tujuannya untuk pekerjaan. Menjadi penerjemah di kedutaan, menjadi guidge dan lain-lain. Sehingga bahasa arab menjadi jiwa kehidupannya.  

Namun dalam hal keutamaan Bahasa Arab, sudah amat jelas bahwa Bahasa Arab adalah Bahasa Al-Qur'an Al-Karim. Alasan inilah yang menjadi landasan besar kenapa kita harus mempelajari Bahasa Arab. Disebutkan dalam Al-qur'an lebih dari sepuluh tempat, di antaranya pada ayat;

ولقد ضربنا للناس في هذا القرآن من كل مثل لعلهم يتذكرون . قرآنا عربيا غير ذي عوج لعلهم يتقون

"Sesungguhnya telah kami buatkan bagi manusia dalam Al-Qur'an ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran. (Ialah) Al-Qur'an dalam Bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya mereka bertakwa". (QS. Az-Zumar. 27-28)

Dari apa yang telah dipaparkan diatas bahwa masih banyak misteri-misteri dalam belajar bahasa arab yang memang harus dikupas tuntas. Agar kita ketika ditanya apa tujuan kita belajar bahasa arab tidak melulu itu-itu saja. Namun memang sudah sebuah kewajiban bagi umat muslim untuk mengetahui apa yang ada dalam al-qur'an dengan mempelajari bahasa arab. Tapi di sisi lain belajar bahasa arab juga bisa menjadikan kita sukses. Bukan hanya sukses ukhrowi, duniapun bisa kita kuasai dengan bahasa arab.

Sumber :

rumaysho.com

thayyiba.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun