Mohon tunggu...
Muharika Adi Wiraputra
Muharika Adi Wiraputra Mohon Tunggu... unknown

memayu hayuning bawana

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Gratis tetapi Berisiko, Mengungkap Bahaya Tersembunyi di Balik Penggunaan VPN Gratis

22 Mei 2025   07:00 Diperbarui: 24 Mei 2025   14:14 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi VPN. (Sumber: pixabay/StefanCoders via kompas.com)

Salah satu aplikasi yang menjadi favorit masyarakat Indonesia tentu saja VPN. Dengan VPN, masyarakat Indonesia yang internetnya serba dibatasi akan terasa lebih bebas. 

Bahkan bagi orang Indonesia, gabungan mode incognito di browser plus VPN sudah terasa seperti bukan tinggal di Indonesia lagi.

Tapi nyatanya, VPN tidak seindah yang kalian kira. Apalagi kalau VPN kalian itu gratisan. Loh, kok bisa? Ya, inilah sisi gelap dari VPN-terutama yang gratisan. Kali ini kita bahas santai saja, tapi serius. Karena bahaya VPN gratis itu nyata dan bisa merugikan kamu dalam banyak hal.

Apa itu VPN dan Bagaimana Sejarahnya?

VPN atau Virtual Private Network pertama kali dikembangkan pada tahun 1996, ketika seorang karyawan Microsoft menciptakan protokol PPTP (Point-to-Point Tunneling Protocol). Ini adalah protokol pertama yang memungkinkan koneksi pribadi yang aman antara pengguna dan internet.

Namun, sebelum itu, pada tahun 1993, tim dari Universitas Columbia dan AT&T telah lebih dahulu mengembangkan VPN versi awal bernama SWIPE---sebuah protokol enkripsi IP. Pada awalnya, VPN digunakan untuk menghubungkan kantor-kantor di lokasi berbeda agar bisa bekerja seolah dalam satu jaringan.

Seiring waktu, teknologi VPN berevolusi. Kini, VPN tak hanya dipakai oleh perusahaan, tetapi juga oleh pengguna biasa untuk mengakses website yang dibatasi atau sekadar iseng mencoba game dari region lain.

Mengapa VPN Jadi Favorit?

Bagi masyarakat Indonesia, yang terbiasa dengan sensor dan pembatasan konten internet, VPN adalah solusi untuk "kebebasan". Lewat VPN, pengguna bisa membuka situs yang diblokir, menjalankan aplikasi yang hanya tersedia di negara lain, hingga mengakses berita yang dibatasi.

VPN juga dipercaya dapat menyamarkan identitas online bahkan menyembunyikan aktivitas dari ISP atau pemerintah. Tapi tunggu dulu, tidak semua VPN diciptakan sama. Apalagi yang gratisan. Di sinilah masalahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun