Mohon tunggu...
Muharika Adi Wiraputra
Muharika Adi Wiraputra Mohon Tunggu... Human

memayu hayuning bawana

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ramadanku Tahun ini

3 Maret 2025   10:44 Diperbarui: 3 Maret 2025   18:19 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar Ramadan (sumber gambar: Instagram/@vibesofjannah) 

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah, bisa bertemu kembali dengan bulan Ramadan tahun ini, bulan yang penuh berkah ampunan, bulan yang dinanti-nantikan umat Islam di seluruh dunia.

Ramadan kali ini, di usia seperempat abad yang tengah berada di fase quarter life crisis, bulan suci ini sebagai momentum menjadi perubahan lebih baik lagi, secara mandiri. Memang ada banyak hal yang berputar di kepalaku. Namun, di tengah kebingungan ini, aku sadar: aku harus menjadi lebih baik. 

Tahun-tahun sebelumnya, Ramadan seringkali ku jalani dengan semangat yang naik turun. Kadang semangat, kadang terasa hampa. Di tahun ini, aku ingin benar-benar memperbaiki diri. Bukan hanya soal ibadah, tapi bagaimana aku menjalani hidup secara keseluruhan. Aku ingin lebih giat mengejar rida Allah, bukan hanya sekadar ikut arus kebiasaan tanpa makna.

Target utama adalah meningkatkan kualitas ibadahku. Khusyuk dalam salat, bertekad untuk memperbaiki bacaan Al-Quranku. Selama ini, dalam membacanya sering terburu-buru, seakan ingin segera menyelesaikan satu juz tanpa benar-benar memahami atau melafalkannya dengan baik. Ramadan kali ini, aku ingin lebih tenang, ingin lebih memahami setiap ayat yang ku baca dan memperbaiki tajwid agar lebih benar dan lancar.

Selain ibadah, aku ingin lebih serius dalam pekerjaanku. Aku mulai sadar, bekerja bukan hanya soal mencari uang, tapi juga bagian dari ibadah. Bekerja dengan disiplin, profesional dan bertanggung jawab terutama mencari rida Allah. Aku ingin di Hari Raya nanti, aku bisa membahagiakan keluarga dan orang-orang di sekitarku, meskipun dengan cara yang sederhana. Salah satunya dengan memberi hadiah untuk kedua orang tua.

Sudah beberapa tahun ini aku lebih memperhatikan pola makan dan momentumnya waktu itu ya pas di bulan Ramadan. Di bulan Ramadan saat berbuka tidak berlebihan, memilih makanan yang lebih sehat dan menghindari kebiasaan boros. Karena aku juga sadar, tubuh yang sehat adalah bagian dari tanggung jawabku sebagai hamba Allah.

Sedekah menjadi fokus di tahun ini.  Aku ingin lebih banyak memberi, bukan hanya dari sisa uang yang ada, tetapi dari niat yang benar-benar tulus. Memberi bukan tentang seberapa besar jumlahnya, tapi tentang ketulusan dan kepedulian. Bahkan, jika hanya bisa berbagi dengan makanan atau senyum yang tulus, itu pun sudah berarti.

Dan tentu saja, aku ingin menjalani puasa dengan sempurna. Aku ingin puasa ini bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi sebuah perjalanan yang benar-benar mengubah diriku menjadi pribadi yang lebih baik.

Aku tahu, perjalanan ini tidak mudah. Akan ada godaan, rasa malas, dan kelelahan. Tapi aku harus terus berusaha agar Ramadan kali ini menjadi titik balik yang nyata dalam hidupku. Nanti saat Hari Raya tiba, aku bisa melihat diriku di cermin dan merasa bangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun