Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf
Muhammad Yusuf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Study, Write, Renovate the brain, Self-appreciation and Rest

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Efek Poligami pada Perempuan dan Anak Sebagai Masalah Sosial

29 Juli 2022   00:55 Diperbarui: 29 Juli 2022   01:08 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Poligami merupakan realitas sosial yang diakibatkan oleh berbagai faktor yang berbeda dan dapat mengubah keharmonisan dalam hubungan keluarga hinggah meninggalkan perubahan dalam sistem keluarga.

Poligami secara umum didefinisikan sebagai hubungan perkawinan yang melibatkan banyak pasangan. Kata poligami sendiri berasal dari bahasa yunani "yaitu polus berarti banyak dan gamos berarti laki-laki, jadi arti dari poligami adalah laki-laki yang beristri lebih dari satu orang perempuan dalam satu ikatan perkawinan. 

Poligami dapat menciptakan sistem keluarga yang kompleks yang melibatkan hubungan suami dan hubungan antara istri dan anak berikutnya. Keluarga poligami memiliki masalah rumah tangga yang berbeda, biasanya berasal dari kecemburuan antara suami istri atas kasih sayang dan sumber daya.

Poligami Sebagai Faktor Risiko Dalam Pertumbuhan Anak

Poligami berperan besar dalam perkembangan anak tidak hanya secara mental tetapi juga secara sosial. Kesadaran tentang praktik poligami yang benar harus diperkuat sehingga efek buruknya dapat diminimalkan. 

Lembaga yang terlibat dalam praktik poligami harus memperluas dan meningkatkan pemahaman mereka tentang praktik poligami yang benar. Penting juga bagi profesional kesehatan untuk memiliki evaluasi yang lebih baik bagi perempuan dan anak-anak dalam praktik keluarga ini untuk memberi mereka kualitas hidup yang lebih baik. 

Poligami harus diakui sebagai faktor risiko khusus untuk mengembangkan masalah sosial pada anak-anak; Oleh karena itu, dengan pendidikan yang tepat kepada keluarga, perhatian lebih pada kebutuhan emosional dan sosial anak-anak diperlukan untuk menghindari situasi ini.

Poligami Menjadi Sumber Konflik Dalam Keluarga

Poligami juga bisa menjadi sumber konflik dalam kehidupan keluarga, baik konflik antara suami dengan istri-istri, istri yang satu dengan istri yang lain, dan anak-anak dari istri-istrinya masing-masing, karena konflik keluarga sering terjadi ketika dua atau lebih anggota keluarga merasa bahwa keinginannya tidak sama dengan anggota yang lain sehingga berpotensi menimbulkan perilaku saling menyakiti dan hal ini sangat memungkinkan terjadi pada keluarga poligami. 

Dengan kata lain, poligami dapat menimbulkan efek negatif yang timbul pada suatu saat kedepan seperti hilangnya keadilan terhadap istri dan keadaan serta hak anak nanti yang terabaikan.

Oleh karena itu, pada kenyataannya poligami menjadi fenomena tersendiri karena banyaknya orang yang mengambil jalan tersebut sebagai solusi terakhir, sehingga yang semula bertujuan untuk mencapai keharmonisan rumah tangga, menjadi suatu hal yang seringkali dianggap menciderai hak-hak perempuan, sekaligus merendahkan martabat kaum perempuan dengan menempatkannya sebagai objek, bukan sebagai subjek yang setara dengan kaum lelaki dalam perkawinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun