Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf Ansori
Muhammad Yusuf Ansori Mohon Tunggu... Petani - Mari berkontribusi untuk negeri.

Bertani, Beternak, Menulis dan Menggambar Menjadi Keseharian

Selanjutnya

Tutup

Film

Polisi Merekayasa Kasus Seperti pada Film

10 Agustus 2022   06:09 Diperbarui: 10 Agustus 2022   06:17 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Mouse (poster: kompas.com)

Ketika seorang polisi diketahui merekayasa sebuah kasus, itu hanya ada di film. Saya pikir, aneh rasanya jika seorang polisi harus merekayasa kasus karena dia sendiri seharusnya mengungkap sebuah kasus.

Salah satu film yang baru saja ditonton adalah Mouse. Drama seri asal Korea tapi bukan genre romansa sebagaimana ditonton para gadis. Penonton disuguhkan pada cerita yang membuat kepala sedikit "pusing" dengan alurnya yang maju mundur.

Bagi saya, alur demikianlah yang membuat film ini menjadi sangat menarik. Penonton diajak untuk berpikir sembari diaduk perasaan karena sang sutradara dan penulis skenario tidak menyasar penonton yang "kurang cerdas".

Lalu, saya berpikir kenapa rekayasa kasus yang dilakukan oleh polisi di negeri ini terlalu mudah diungkap. Apakah seorang petinggi polisi tidak "berkonsultasi" terlebih dahulu dengan penulis skenario?

Saya sendiri sudah menyangka kasus "polisi tembak polisi" adalah rekayasa belaka. Hanya saja, tidak ada data untuk mendukung prasangka itu.

Prasangka datang dari pikiran karena memiliki opini netral terhadap petugas keamanan negara itu. Seorang polisi bukan sosok manusia yang bebas dari dosa. Sekaligus polisi pun bukan murni seorang pendosa.

Sebagaimana dalam film Mouse, seorang polisi tidak serta merta menjadi tokoh penegak keadilan. Seorang polisi pun bisa menjadi perusak keadilan.

Saya tidak pernah membenci polisi. Juga, tidak memuji terlalu tinggi sehingga melebihi porsi. Bagi saya, institusi kepolisian hanyalah alat bagi tegaknya hukum. Jika ada oknum, tidak memukul rata dan menyatakan bahwa "semua polisi sama".

Prasangka umum tentang citra polisi dimanfaatkan oleh kreator film Mouse untuk mengubah persepsi sekaligus mempertanyakan kembali opini umum yang telah terbentuk. Seberapa kuatnya institusi kepolisian mengangkat citra diri, harus berhati-hati ada oknum yang bisa mencederai.

Seorang polisi bisa menjadi pelindung dan pengayom warga sekaligus musuh dalam waktu bersamaan. Kuncinya bukan hanya pada individu personil kepolisian. Tetapi, media massa sangat menentukan citra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun