Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf Ansori
Muhammad Yusuf Ansori Mohon Tunggu... Petani - Mari berkontribusi untuk negeri.

Bertani, Beternak, Menulis dan Menggambar Menjadi Keseharian

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Berbicara dengan Hewan, Mengembalikan Diri yang Hilang

29 Januari 2022   06:57 Diperbarui: 29 Januari 2022   07:14 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ini diambil April 2018, ketika seekor anak kucing mengetuk pintu meminta untuk dipelihara. (Dokpri)

"Meng meng meng meng!"

"Kuuuurrrr kuuuurrrr!"

"Kuluuk kuluuk kuluuk!"

Itulah beberapa ungkapan untuk memanggil hewan peliharaan. Setiap daerah berbeda dalam caranya berinteraksi dengan hewan peliharaan. Jika anda tahu sahutan itu untuk hewan apa, besar kemungkinan Anda sedaerah dengan saya.

Menjadi keunikan tersendiri ketika setiap budaya memiliki cara untuk mengungkapkan kecintaannya pada hewan peliharaan. Sebuah ekspresi alamiah bagi manusia apabila spontan saja membuat suara-suara unik yang dikhususkan bagi hewan tertentu.

Saya sering bertanya-tanya, apakah hewan-hewan itu secara spesifik mengerti kata-kata tuannya. Bila seekor hewan bisa mengerti bentuk bahasa, kenapa mereka tidak memiliki bahasa sendiri?

Mungkin Ivan Pavlof bisa menjelaskan ini. Pada tahun 1980-an, ilmuwan Rusia itu melakukan percobaan pada seekor anjing. Kesimpulannya, si anjing memberikan respon pada stimulus yang telah dikondisikan oleh tuannya.

Bukan sesatu yang kebetulan jika saya memanggil ayam dengan kata, "kuuuurrr!" maka mereka akan mendekat. Karena, ketika ada sahutan itu si ayam tahu pemiliknya akan memberi pakanan.

Namun, apakah hewan yang hidup di budaya yang berbeda juga akan mengerti sahutan yang sering saya lontarkan. Misalnya, suara "kuluk kuluk," diperuntukan bagi angsa di tanah Sunda. Lalu, jika angsa yang lahir di Eropa akan mengerti sahutan itu?

Mungkin diantara Anda ada tahu bagaimana cara orang Inggris memanggil sekawanan angsa? Apakah sama dengan cara orang Garut memanggil mereka?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun