Akhir-akhir ini cuaca di sekitar tempat tinggal saya mengalami perubahan yang terbilang ekstrem. Cerah dan panas kemudian mendung dan hujan. Itu terjadi dalam hitungan jam, belum sampai sehari.
Ketika menghadapi situasi seperti ini, saya suka merasa lelah karena tubuh tidak sanggup menghadapinya. Sebagai peternak domba, saya diharuskan beraktifitas di luar ruangan untuk mengumpulkan rumput. Dan, paparan panasnya sinar matahari benar-benar menyengat.
Entah berapa derajat suhu tadi siang, panas sekali. Tetapi, tidak butuh waktu lama untuk berubah menjadi hari yang hujan dengan suhu lebih dingin. Situasi itu membingungkan. Karena, saya tidak bisa menyesuaikan waktu untuk beraktifitas. Apabila tidak diselesaikan sejak siang, belum sampai sore hari sudah hujan.
Ah, entah kenapa cuaca bisa berubah-ubah begitu cepat. Apakah ada maksud dibalik semua ini?
Sebenarnya saya tidak mau mengeluh. Tapi ini benar-benar menjadi ujian bagi fisik dan mental. Â Kalau dipikir-pikir, cuaca tidak menentu begini bisa mengakibatkan banyak hal.
Petani cabai banyak yang mengeluhkan tanamannya mati karena cuaca tidak mendukung. Pedagang sering terpengaruh hasil penjualannya karena cuaca.
Ah, mungkin Alloh mau bagi-bagi rezeki lewat cuaca. Kalau pagi sedang cerah itu rezekinya para pedagang. Kalau hujan deras ketika sore hari itu rezeki petani padi yang membutuhkan banyak air.
Jadi, rasanya saya malu kalau masih mengeluhkan cuaca. Seperti orang yang tidak bersyukur.
Mungkin keluhan itu datang dari saya yang minim pengetahuan. Sepertinya saya perlu menambah banyak pengetahuan. Dan, dengan bertambahnya pengetahuan ternyata bisa membuat kita semakin bersyukur. Karena kita tahu apa dan dimana letak kasih sayang Alloh pada hamba-Nya.
