Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf Ansori
Muhammad Yusuf Ansori Mohon Tunggu... Petani - Mari berkontribusi untuk negeri.

Bertani, Beternak, Menulis dan Menggambar Menjadi Keseharian

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Modal Digital Berfungsi Sama dengan Modal Finansial

28 Februari 2021   06:32 Diperbarui: 28 Februari 2021   06:36 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akun Instagram @pasagiphoto yang bertemakan alam liar (Dokpri)


Ketika belajar di sekolah, saya diajarkan bahwa modal itu berupa uang, bangunan, peralatan atau tanah. Jika akan menjalankan usaha maka modal-modal itu otomatis harus ada.

Memang masuk akal jika semua itu tidak ada maka sulit juga kita akan menjalankan usaha. Saya pernah mencoba usaha peternakan, tapi tidak punya modal lahan dan bangunan maka keiginan itu tidak pernah terwujud.

Namun, ketika saya mendengar jika ada istilah modal digital maka persepsi saya tentang modal pun berubah. Isitilah ini saya dengar dari seorang musisi Hip hop, Young Lex. Ya, memang sumber informasinya bukan dari seorang profesor ahli ekonomi.

Meskipun begitu, saya mulai mencoba menerapkan "konsep" itu. Dengan ponsel pintar di tangan, saya mencoba mengumpulkan informasi dan isi pikiran serta hati di media sosial. Termasuk di Kompasiana_ terus terang saja_ jika ini adalah upaya saya untuk mengumpulkan modal digital.

Media sosial saya usahakan serasa majalah mingguan. Unggahan di Facebook tidak sekedar foto atau tulisan tak bermakna. Di Instagram dan Youtube diusahakan memiliki tema. Meskipun, saya tahu "pasar"-nya sangat terbatas. Tetapi, saya membuktikan sendiri jika setiap produk itu ada pasarnya. Termasuk, barang digital.

Apakah modal digital ini berfungsi sama dengan modal tipe lainnya?

Ya, itu saya alami sendiri. Apa yang saya publikasikan di media sosial ternyata benar-benar berguna. Pada awalnya, modal digital ini membangun citra diri kita. Lalu, di kemudian hari benar-benar berfungsi mendatangkan uang.

Saya bukan selebgram atau Youtuber sekaya Atta Halilintar, tetapi saya hanya ingin menyampaikan bahwa kemudahan kita memperoleh dan berbagi informasi perlu dimanfaatkan dengan baik. Daripada digunakan untuk iseng belaka, mending digunakan untuk memperkaya wawasan kita.
Saya mulai paham kenapa dahulu para pengembara dari Eropa mengumpulkan banyak informasi tentang negeri kita. Memang benar, informasi sebagai modal. Apalagi di era digital. Informasi bisa mengangkat citra diri tetapi bukan berarti harus tinggi hati.

Itu juga alasan kenapa Google begitu bersemangat mengumpulkan informasi karena itu adalah modal digital yang menghasilkan keuntungan. Setiap jengkal tanah dapat ditelusuri bahkan bila perlu isi hati setiap manusia di bumi.

Jadi, tidak usah heran jika Google pun bisa tahu perilaku hingga (mungkin) kode DNA kita ...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun