Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf Ansori
Muhammad Yusuf Ansori Mohon Tunggu... Petani - Mari berkontribusi untuk negeri.

Bertani, Beternak, Menulis dan Menggambar Menjadi Keseharian

Selanjutnya

Tutup

Music

Etika Netizen Indonesia dalam Lagu Efek Rumah Kaca

7 November 2019   05:48 Diperbarui: 7 November 2019   05:51 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Netizen Indonesia nampaknya baru belajar berdebat. Kata-katanya tajam meskipun jarang 'diasah'. Terlihat dari bagaimana mempertahankan argumen, keras kepala walaupun tanpa data.

***

Mengamati kelakuan manusia Indonesia memang menjadi menarik. Bagi seorang musisi, ini bisa menjadi sumber inspirasi untuk menulis lirik. Bagi pengamat sosial, ini menjadi sumber pengetahuan baru.

Saya sendiri suka senyum sendiri apabila membaca komentar orang-orang di Facebook berkenaan dengan banyak hal yang diberitakan. Kebetulan saya mengikuti halaman Kompas.com di Facebook jadi suka tahu apa saja komentar netizen apalagi berkenaan dengan isu terkini yang sedang disoroti.

Terkadang, komentar itu rasanya jauh dari etika ketika kita bicara dalam keseharian. Kata-kata yang tidak tertata bahkan kata-kata "kotor" tidak jarang 'tertulis' begitu saja tanpa merasa berdosa.

Facebook  dan kawan-kawannya seakan memberi ruang bagi setiap orang untuk tidak "beretika". Kalau di media sosial, siapa sih yang bisa memberikan rambu-rambu dalam berbicara?

Tatakrama di dunia maya nampaknya tidak ada sebagaimana di dunia nyata. Kelakuan netizen di dunia maya seperti sumber cerminan kelakuan manusia yang sesungguhnya.

Umpatan dan kata-kata yang semestinya tidak keluar dari mulut manusia ternyata bisa juga keluar dari "ketikan jari" kita semua. Atau, jangan-jangan kita sudah memisahkan secara tegas antara etika berbicara dengan "etika menulis kata"?

***

Kalau netizen Indonesia _meskipun tidak semua_ sudah lupa akan etika dalam menulis kata, lalu ini karena apa? Salah siapa? Apakah kita kan ramai-ramai menyalahkan dunia pendidikan atau orang tua yang salah didikan?

Buat saya justru semua harus mendefinisikan kembali "etika" dalam kehidupan sehari-hari. Karena, mengunggah kejanggalan anggaran Pemprov DKI pun bisa dikatakan menyalahi etika ...

(Sumber: tribunwow.com)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun