Kalau zaman perang, ini strategi melumpuhkan musuh. Sektor strategis ibu kota dibuat lumpuh, kemudian diserang lewat udara tanpa ampun langsung ke jantung pemerintahan. Alhamdulillah, ini bukan zaman perang sehingga imajinasi saya tidak perlu terjadi.
Ramai-ramai Mem-'Bully' PLN: Padam Lagi Nih !
Kembali ke zaman batu!
Setidaknya itu yang dirasakan seorang pemirsa diacara Apa Kabar Indonesia TV One asal Jakarta ketika mengalami kepadaman listrik hari minggu kemarin. Gelap gulita dimana-mana seakan hidup di era Perang Dunia dimana bangunan banyak berdiri tetapi listrik mati.
Saya tinggal di Garut. Tidak mengalami kepadaman listrik. Justru, awal tahu ada kepadaman ketika menyetel radio, kok ...keresak-keresek semua...tidak ada yang siaran. Alhamdulillah, MNC Trijaya Bandung masih siaran. Tapi, kata penyiarnya di studio lampu padam meskipun siaran masih bisa berjalan.
Ketika membuka Facebook, wah rame nih yang protes ke PLN. Banyak diantaranya yang hidup di kota besar seperti Bandung dan Jakarta mengeluhkan kehidupan yang serba sulit.
Tidak bisa ini lah, tidak bisa itu lah. Saya tidak menemukan kalimat optimisme kalau dilanda kesulitan seperti ini. Padahal, di kampung mah pemadaman sudah biasa terjadi. Pasrah.
Alhamdulillah, karena sering padam orang kampung sudah terbiasa dengan persiapan ini dan itu. Daripada mengeluh, ya mending menyiapkan mental untuk menghadapi kegelapan. Ya, anggaplah liburan dari segala hiburan yang bisa melupakan diri pada Tuhan.
Tidak hanya hiburan yang liburan, kalau listrik padam, air pun tidak mengalir. Tidak mandi deh.
Tapi kasihan rumahnya yang kebakaran akibat lilin yang menghanguskan pemukiman padat penduduk. Berita teks berjalan Metro TV memberitakan ada 8 kebakaran di Jakarta ketika kepadaman terjadi.
Saya sih tidak mau membahas masalah internal PLN yang sedang kusut. Setelah defisit melulu, bosnya di tangkap KPK hingga pemadaman sana-sini, ya silakan dibereskan lah.