Mohon tunggu...
MUHAMMAD YANI
MUHAMMAD YANI Mohon Tunggu... Guru - Menulislah dengan jujur

Giat dalam usaha, Sabar dalam doa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berbagi Kebahagiaan Lewat Media Sosial

21 Desember 2020   11:15 Diperbarui: 21 Desember 2020   11:29 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebahagiaan merupakan suatu kondisi pikiran, jiwa, dan perasaan terasa cukup, penuh cinta, dan senang tanpa beban. Ketika seseorang merasa bahagia maka dia akan merasakan nyaman, tenang, dan tidak ada masalah dalam hidupnya. Namun setiap orang memiliki caranya sendiri dalam menciptakan dan menikmati kebahagiaan. Kebahagiaan tidak selalu dikaitkan dengan materi atau kekayaan. Bahkan orang yang hidupnya pas-pasan juga bisa menikmati kebahagiaan.

Setiap orang dapat merasakan kebahagiaan dan membagikannya kepada orang lain. Membagikan kebahagiaan dapat dilakukan dengan memberikan hadiah, pujian bahkan senyuman kepada orang lain. Namun di tahun ini, semenjak Virus Corona masuk di negeri kita banyak orang yang merasa sedih dan berduka. Hal ini dikarenakan banyak orang yang kehilangan keluarganya, ekonomi yang memburuk, dan lain sebagainya. Semuanya ini membuat kita harus bersabar dan berjuang di masa pandemi.

Di masa pandemi ini, semua orang diuji dari segala bidang kehidupan. Kini tidak bisa lagi berkumpul di keramaian, kemanapun pergi harus menggunakan masker dan mengatur jarak aman serta tidak bisa lagi berjabat tangan dengan teman. Namun bukan berarti tak bisa menikmati kebahagiaan. Kehadiran Covid-19 memaksa kita untuk bisa berinteraksi dengan orang lain secara online. Berbagi, memberi, dan menyantuni orang lain untuk sama-sama merasakan kebahagiaan tetap bisa dilakukan dengan menggunakan media sosial.

Berdasarkan data Kementerian komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dijelaskan bahwa pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95% diantaranya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial.

Bahkan Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G. Plate saat memberikan Keynote Opening Remarks dalam Global Online Starup Weekend COVID-19 Indonesia secara virtual yang dilansir dalam situs kominfo.go.id menyebutkan bahwa dalam masa pandemi Covid-19 ada perubahan atau pergeseran konfigurasi pemanfaatan atau penggunaan internet. Sebelumnya konfigurasi pemanfaatan internet itu berada di kantor, kampus, sekolah, dan tempat publik. Namun saat ini konfigurasi penggunaan internet bergeser ke perumahan, tempat tinggal, dan pemukiman.

Dengan meningkatnya pemakaian internet untuk mengakses media sosial mengharuskan kita untuk bijak dalam menggunakannya. Selain kewaspadaan akan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau UU ITE Nomor 19 tahun 2016, kita juga memang seyogyanya harus menggunakan media sosial dengan sebaik-sebaiknya.

Penggunaan media sosial yang bijak bukan hanya memberikan rasa nyaman, aman, dan bahagia saat berselancar di dunia maya. Namun kita juga dapat berbagi kebahagiaan kepada teman, orang lain, bahkan perusahaaan atau iklan yang sering muncul di beranda media sosial.

Begitu mudah dalam mendukung dan membantu orang lain untuk menikmati kebahagiaan lewat media sosial. Hanya dengan memberikan komentar positif, like, subscribe, follow, repost dan semacamnya saja sudah bisa berbagi kebahagiaan. Dengan dukungan ini, kita sebenarnya telah membantu mereka untuk terus semangat bekerja dan berkarya. Di satu sisi melakukan hal baik juga adalah amal ibadah dalam kehidupan.

Memang yang membuat teman, orang lain, ataupun perusahaan itu maju adalah kualitas dari kinerja mereka sendiri. Namun apa salahnya dengan hanya modal sentuhan jari saja kita sudah bisa membantu orang lain bahagia. Jangan sampai malah kita ikut-ikutan membully, unfollow, dislike, komentar negatif sampai meramaikan tagar yang tujuannya merendahkan, menjelekkan, dan menjatuhkan orang lain. Karena hal ini bukannya membuat kita menjadi bahagia melainkan membuat hati menjadi kotor dan sakit.

Kita tidak tahu akibat dari hal kecil yang kita lakukan. Bagaimana dengan perasaannya, nasibnya dan seterusnya. Misalkan saja akibat tagar yang merugikan perusahaan yang ujungnya dirasakan ribuan bahkan jutaan orang yang bekerja disana. Oleh karena itu kita harus gunakan jari-jari kita untuk saling memberikan dukungan dan berbagi kebahagiaan.

dokpri
dokpri
Berbagi kebahagiaan lewat media sosial dapat dilakukan oleh siapa saja. Sebuah perusahaanpun bisa melakukannya. Seperti yang dilakukan oleh PT Tiki Jalur Nugraha Ekakulir (JNE). Perusahaan jasa pengiriman dan logistik yang berdiri sejak tahun 1990 dan berkantor pusat di Jakarta Barat ini telah setia berbagi, memberi, dan menyantuni banyak orang untuk bisa merasakan kebahagiaan bersama-sama hingga di usia yang ke-30 tahunnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun