Mohon tunggu...
Muhammad Teguh
Muhammad Teguh Mohon Tunggu... Administrasi - mahasiswa

tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengikisan Etika Generasi Milenial di Indonesia

22 Juni 2021   11:21 Diperbarui: 22 Juni 2021   12:12 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Generasi millennial memang sedang akrab terdengar ditelinga kita. Pertama mari kita ketahui dahulu apa itu generasi. Suatu generasi adalah sekumpulan orang yang lahir dan tinggal dalam waktu yang sama biasanya dibedakan dengan teknologi, sosial budaya, ekonomi, dan politik. Nah, setelah mengetahui apa itu generasi, selanjutnya baru kita akan mengenal apa itu generasi milenial. Genarasi millennial adalah sebutan lain dari generasi Y, yang mana menggambarkan orang-orang yang lahir tahun 1980 dan 2000.

Bicara mengenai pengikisan etika generasi millenial yang dapat kita liat saat ini. Hal tersebut memang terjadi dan sangat disayang kan. Banyak di jumpai generasi millenial yang tidak hafal Pancasila. Padahal Pancasila merupakan pedoman hidup di dalam Indonesia. Itu yang membuat ketidak tahuan cara mengamalkan nilai dari Pancasila tersebut. 

Hampir semua orang tahu generasi millennial tidak pernah bisa lepas dari teknologi. 85% waktu mereka miliki dalam sehari rela dihabiskan untuk menggunakan ponsel atau gadget. Hal tersebut dapat mengikis etika generasi karena kurangnya komunikasi langsung dengan orang lain, kurangnya bersosialisasi antar sesama, tingkat konsumtif yang tinggi, kurangnya berprilaku sopan karena lebih mementingkan media sosial atau mengikuti kebarat baratan seperti berpakaian, berbicara yang tidak baik.

Sangat disayangkan, semakin berkembangnya zaman malah semakin berkurang juga etika yang ada pada generasi milenial saat ini. Seharusnya generasi millennial dapat mengontrol agar menggunakan media sosial dan teknologi lainnya dengan baik dan bijak.kita tidak dapat sepenuhnya menyalahgunakan media sosial karena yang perlu diperbaiki yaitu para pengguna atau konsumen itu sendiri.

        Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengikisan etika seseorang :


1. Faktor Keluarga
     Yang pertama ini datang dari keluarga karena keluarga sangat amat berpengaruh terhadap pembentukan karakter. Jika keluarganya kurang bahagia dan kurang harmonis maka bisa memberikan dampak buruk terhadap karakter anak.

2. Faktor Lingkungan
     Faktor lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter. Contohnya jika kita berteman/bergaul dengan orang-orang yang baik dan sehat, maka besar kemungkinan kita akan baik pula dan jika kita bergaul dengan orang-orang jahat maka besar juga kemungkinan kita juga menjadi jahat. Namun balik lagi semuanya tergantung pada individunya masing-masing.

3. Faktor Ekonomi
     Faktor ini lah yang menjadi penyebab utama terjadinya krisis moral, karena ekonomi adalah sumber segala sesuatu dalam kehidupan yang mana menjadi alasan untuk melakukan tindakan kriminal. Dengan demikian solusi yang dapat kita lakukan agar tidak terjadinya pengikisan etika generasi milenial yaitu dengan cara meningkatkan iman dan taqwa kepada allah swt,serta berusaha menjadikan diri menjadi lebih baik.

Kesimpulan
Generasi milenial mungkin memang sangat bergantung pada teknologi digital, namun teknologi itu pada dasarnya di ciptakan untuk hal yang positif. Jadi sebenarnya tidak masalah jika anda menyukai atau sering menggunakan teknologi digital tersebut, namun anda harus bisa membagi waktu. Anda harus bisa membagi mana waktu untuk beribadah (bagi yg menjalankan), wakti belajar, waktu makan, dan waktu istirahat.

Berikut yang dapat saya paparkan tentang “Pengikisan Etika Generasi Milenial yang Terjadi di Negara Indonesia” sebagai tugas pada mata kuliah Pancasila dengan Dosen Pengampu bapak Ilham Hudi,S.Pd.,M.Pd.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun