Mohon tunggu...
Syukri Muhammad Syukri
Syukri Muhammad Syukri Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Orang biasa yang ingin memberi hal bermanfaat kepada yang lain.... tinggal di kota kecil Takengon

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Gadis Pengayak Tanah itu Koleksi 9 Medali

16 Juni 2015   19:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   05:58 20652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap mendatangi lokasi ekskavasi arkeologi di Ceruk Mendale Aceh Tengah, wajah gadis semampai itu selalu terlihat disana. Diantara sekian banyak tenaga lokal (tenlok) yang dipekerjakan arkeolog Ketut Wiradnyana, hanya gadis itu satu-satunya perempuan. Mengherankan, gadis secantik itu rela berkutat dengan tulang belulang dan sampah prasejarah.

Gadis berkulit kuning langsat itu terkadang memegang kuas, lalu membersihkan tanah dari sejumlah tulang belulang. Di hari yang lain, dia terlihat sedang memilah dan mencatat temuan sampah prasejarah sesuai asal kotak ekskavasi. Pernah juga terlihat, gadis itu sedang mengayak tanah sisa galian. Tanpa rasa jijik, dia mengambil satu persatu tulang belulang dari kawat ayak, kemudian dimasukkan dalam plastik.

Saya pernah melihat gadis itu berlari-lari menyelusuri jalanan dari arah Kebayakan menuju ke Ceruk Mendale. Saya makin penasaran melihat aktivitas gadis berwajah teduh itu. Siapa gerangan sosok aneh ini, tanya saya dalam hati. Saya beranikan bertanya kepada Zul MD, tenlok senior yang sedang istirahat siang.

Menurut Zul MD, gadis itu adalah muridnya di cabang olah raga beladiri Kempo. Dia bernama Meta Putri Mustika (23). Selain bekerja sebagai tenlok di lokasi ekskavasi arkeologi tersebut, dia juga sedang melakukan latihan fisik. Setiap pagi, gadis itu memulai latihan dengan berlari sejauh 4 km, dari rumahnya di Kemili Takengon sampai ke Ceruk Mendale.

Sesampai di lokasi ekskavasi ini, tambah Zul MD, dia wajib mengayak tanah untuk melatih kekuatan lengan. Pekerjaan itu sudah dijalaninya selama 2 minggu. Selain mendapat upah sebagai tenlok, gadis yang sehari-hari bekerja sebagai guru bakti pada SMPN 23 Takengon, sebenarnya sedang berlatih disiplin dan kesabaran. Memang untuk membersihkan artefak manusia prasejarah dibutuhkan orang yang sabar dan telaten seperti gadis tersebut.

Dalam bulan Juli, gadis yang dipanggil Meta ini harus segera masuk ke pemusatan latihan (TC) di Banda Aceh. Meta dipersiapkan untuk bertanding mewakili Aceh di kelas Randori 50 Kg pada Pra-PON cabang Kempo di Bandung, tanggal 1-4 Oktober 2015 mendatang. Obsesi untuk meraih 1 tiket ke PON, makin mendorongnya berlatih dengan sepenuh hati.

Memasuki waktu istirahat kerja, Senin sore (15/6/2015), Meta bercerita tentang motivasinya bekerja sebagai tenlok ekskavasi arkeologi. Pertama, dia ingin tahu lebih banyak tentang temuan artefak manusia prasejarah. Selama ini, dia hanya membaca dari media online. Kini, dia bisa melihat langsung dan bertanya kepada para arkeolog.

Kedua, dia ingin mendapat upah untuk membayar cicilan sepeda motornya. Sampai sore itu, dia sudah berhasil mengumpulkan upah sebesar Rp.1.050.000. Ketiga, latihan fisik berupa lari sejauh 4 km jelas titik berhentinya yaitu di Ceruk Mendale. Kemudian, dilanjutkan pekerjaan mengayak tanah sebagai latihan otot tangan, dan naik turun tebing sebagai latihan otot kaki.

Anak pertama dari empat bersaudara ini adalah putri dari Syaiful S, seorang penjual ikan keliling, dan ibunya Rusmiati, seorang tenaga kontrak pada sebuah SMP. Dia mulai meniti karir dicabang olah raga Kempo sejak tahun 2007. Sepanjang karirnya, Meta telah memperoleh 3 medali emas, 4 medali perak, dan 2 medali perunggu. Dia juga pernah menjuarai beberapa even kejuaraan Kempo didalam dan luar daerah.

Siapa menduga, gadis pengayak tanah itu ternyata seorang atlet berprestasi. Pemegang sabuk coklat pada cabang olah raga bela diri Kempo ini, tergolong sosok pendiam tetapi murah senyum. Hebatnya, sebagai guru Penjaskes di SMPN 23 Takengon itu, dia juga mengajar olah raga bela diri Kempo untuk para siswanya. Semoga Meta-meta lain akan bermunculan dari seluruh pelosok negeri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun