Mohon tunggu...
Syukri Muhammad Syukri
Syukri Muhammad Syukri Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Orang biasa yang ingin memberi hal bermanfaat kepada yang lain.... tinggal di kota kecil Takengon

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Di Aceh, Membimbing Skripsi dalam Kedai Kopi

21 Februari 2018   23:23 Diperbarui: 21 Februari 2018   23:36 1201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Jamhuri memanfaatkan waktu senggang untuk membaca buku di kedai kopinya, Skala Banda Aceh (Foto: dokumen pribadi)

Pak Jamhuri sama sekali tidak menyadari aktivitasnya hari itu sudah direkam. Dan, saya pun belum berkeinginan menunjukkan hasil jepretan itu kepadanya.

Begitu khusyuknya membaca, dia sedikit kaget mendengar ucapan salam. Lalu, lelaki berkacamatan itu menutup buku bersampul biru yang berjudul "Kemunculan Islam Dalam Kesarjanaan Revisionis." Kemudian, dipersilahkan memilih tempat duduk sambil menanyakan pesananan saya.

"Black coffee aja," kata saya sembari mengambil tempat duduk yang menghadap ke arah jalan raya.

Dengan sudut mata, saya sempat memperhatikan Pak Jamhuri melangkah ke meja barista. Saya pikir, dia akan memberitahukan si barista tentang pesanan saya. Ternyata, dia sendiri yang meracik secangkir black coffee dari balik mesin espresso.

Memang, pagi itu masih sepi, belum ada seorang karyawan pun disana. Hanya Pak Jamhuri seorang diri, ditambah empat orang tamu yang sedang menikmati espresso didalam kedai kopi tersebut.

"Ini pasti kopi paling enak!" komentar saya ketika secangkir black coffee diletakkan Pak Jamhuri di atas meja.

"Masa iya?" balas Pak Jamhuri sedikit heran.

"Iya, ini kan kopi buatan kandidat doktor yang dihidangkan oleh seorang dosen....haha," kelakar saya yang membuat Pak Jamhuri ikut ketawa.

Dipagi yang cerah itu, kami duduk semeja sambil berbincang-bincang tentang berbagai topik. Mulai dari latar belakangnya mengelola kedai kopi, stigma negatif terhadap kedai kopi, bagaimana perasaan dosen menjadi pelayan di kedai kopi, sampai dengan bagaimana cara lelaki itu membagi waktu.

Ditengah serunya bincang-bincang itu, tiba-tiba muncul seorang anak muda membawa stopmaf folio berwarna hijau. Lalu, dia menyerahkan dokumen itu kepada Pak Jamhuri. Dari caranya berbicara, dapat diduga bahwa anak muda itu adalah seorang mahasiswa.

Benar, dokumen dalam stopmaf berwarna hijau itu adalah draft proposal skripsi. Kemudian, Pak Jamhuri membaca lembar demi lembar dari proposal itu. Sesaat dia terdiam, lalu memberi petunjuk kepada si mahasiswa agar menambah beberapa hal yang menjadi inti utama proposal tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun