Mohon tunggu...
Syukri Muhammad Syukri
Syukri Muhammad Syukri Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Orang biasa yang ingin memberi hal bermanfaat kepada yang lain.... tinggal di kota kecil Takengon

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Bebas Pegal untuk Optimalkan Olahraga

31 Oktober 2017   16:11 Diperbarui: 31 Oktober 2017   16:27 1514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setiap merasa pegal, si bungsu langsung mengoleskan Geliga Krim sebagai obatnya (Dokumen pribadi)

Pegal sebuah kata yang sering terucap saat tubuh merasa lelah, tidak nyaman bergerak, atau bangun pagi terasa ada yang tidak enak. Pegal, apa artinya? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pegal adalah berasa kaku (tentang tulang sendi dan sebagainya).

Tubuh berasa kaku alias pegal bukan hanya pernah dialami oleh mereka berusia tua, mereka yang masih muda belia pun kerap menghadapi kondisi itu. Pegal tidak mengenal usia, bedanya terletak pada pernah diobati dengan cepat atau dibiarkan saja.

Sebenarnya, apa yang menyebabkan sampai tubuh kita mengalami pegal-pegal?

Pertama, terdapat penumpukan asam laktat di otot; kedua, adanya ketidakseimbangan mineral (kalsium, kalium, magnesium dan natrium) di tubuh yang mengontrol antara kontraksi dan relaksasi; ketiga, terlalu banyak kegiatan dan aktivitas bergerak; keempat, ada kesalahan pada posisi tubuh saat mengangkat beban atau duduk yang mengganggu otot atau sendi di tubuh; kelima, melakukan pengobatan yang bersifat diuretik; keenam, urat yang mulai kaku menyebabkan kurangnya fleksibilitas di tubuh; dan yang ketujuh, kurang minum air putih dan dehidrasi (Sumber: liputan6dotcom).

Pernahkan tubuh anda mengalami pegal? Saya sering, terutama sepulang gowes (naik sepeda) atau setelah melakukan aktivitas bergerak yang berlebihan. Indikasinya: otot paha dan betis sakit, sulit bergerak, kaku, kaki terasa berat untuk melangkah. Mendiamkan kondisi seperti itu, berarti tidak bisa gowes esok hari.

Supaya jadwal gowes tetap berlanjut, saya berusaha menangani pegal-pegal semacam itu dengan secepat mungkin. Pertama-tama,  meminum air secukupnya. Siapa tahu, pegal tersebut diakibatkan oleh dehidrasi karena terlalu jauh mengayuh sepeda.

Kemudian, untuk meringankan rasa kaku di bagian paha dan betis, saya oleskan Geliga Krim. Obat oles yang selalu terpajang di jejeran rak obat keluarga.

Bagaimana rasanya? Manakala krim tersebut menyentuh permukaan kulit paha atau betis, ada rasa hangat menjalar kedalam otot. Rasa hangat itu dimulai dari permukaan kulit, lalu masuk ke bagian otot dalam area yang terolesi krim putih itu. Bagian itu terasa seperti dipijat oleh jemari-jemari halus dan lembut.

Seiring dengan itu, rasa kaku pada otot paha maupun betis, perlahan-lahan berkurang sejalan dengan meresapnya menthol dan methyl salicylate yang terkandung dalam krim itu. Beberapa saat kemudian, otot itu terasa lebih enak. Itu artinya gowes tetap lanjut karena sudah "bebas pegal untuk hidup yang lebih optimal."

Minggu lalu, si bungsu mengeluh sakit pada kedua pahanya. Bukan hanya itu, dia mengaku sulit berjalan, duduk pun susah, apalagi saat buang air besar (BAB) karena sulit jongkok. Diajak ke tukang pijat, dia menolak, alasannya tidak tahan saat pahanya diurut.

Selidik punya selidik, rupanya dia dan teman-temannya baru pulang joging dari obyek wisata Bur Telege, Takengon. Diduga, aktivitas joging sejauh 6 kilometer (pulang pergi) itu yang jadi penyebab timbulnya pegal-pegal. Bukan hanya si bungsu, tetapi hampir semua teman-temannya mengalami keadaan serupa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun