Tanggal 15 Februari diperingati sebagai Hari Kanker Anak Sedunia. Kanker masih menjadi wajah mengerikan bagi manusia, tidak sedikit para pakar kesehatan dan pakar ahli obat herbal yang terus berusaha untuk menemukan metode pencegah dan penyembuh kanker.Â
Seyogyanya, kita harus memahami dasar-dasar gejala & pencegahan penyakit kanker sedini mungkin seperti dari lingkungan terdekat kita yaitu keluarga. Karena mengenal karakteristik orang indonesia yang memegang teguh rasa kekeluargaan, keluarga adalah tempat yang paling cocok untuk saling meng-edukasi gejala, penanganan dan mencegah orang-orang terkasih kita tentang kanker.Â
Berikut informasi yang bisa dijadikan bahan edukasi untuk para orang terkasih nya di moment Hari Kanker Anak Sedunia :Â
Gambar via https://gco.iarc.fr publikasi data terbaru 2020.
Dilansir dari Global Cancer Observatory Indonesia. Ada 35 jenis kanker yang tercatat. Kanker Leukemia itu yang rentan dialami oleh kalangan anak-anak, terbukti pada tahun 2020 : Ada 14.797 kasus baru lalu menduduki urutan ke-9 dan data kematiannya berada di peringkat ke-6 dengan jumlah kematian 11.530 orang. Menariknya 80% anak pasien kanker di negara maju dapat bertahan hidup dan kembali sehat. Namun presentasi itu ditemukan lebih kecil pada negara yang penduduknya berpenghasilan rendah sampai sedang.
Penyakit leukemia disebabkan tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih abnormal. penyakit ini bisa menyerang orang dewasa atau anak-anak. Sel darah putih adalah bentuk sistem kekebalan tubuh yang diproduksi di dalam sumsum tulang. Ketika fungsi sumsung tulang terganggu maka sel darah putih yang dihasilkan akan mengalami perubahan dan tidak lagi efektif dalam menjalankan perannya. Berbeda dengan kanker lainnya leukemia umumnya terkait faktor genetik dan lingkungan seperti bekerja di tempat yang terpapar bahan kimia ataupun berada di lingkungan perokok aktif.Â
Adapun pengobatan yang bisa dilakukan berdasarkan jenis leukemia dan keadaan pasien secara menyeluruh. berikut beberapa metode yang bisa dilakukan:
